Pada kesempatan ini, Malaysia membawa 13 stand dari PTN maupun PTS mulai D3-S3, antaranya Universitas Malaysia, Universitas Kuala Lumpur, Universiti Tunku Abdur Rahman (UTAR), UCSI University, Universiti Selangor (Unisel), Universiti Malaya (UM), dan lainnya.
"Kami mengajak anak muda Sumbar untuk merantau ke Malaysia untuk menuntut ilmu," ungkapnya.
Dalam acara wacana pendidikan memajukan vokasional Indonesia dan Malaysia tersebut, menghadirkan pembicara Nadia Razali dari Universiti Kuala Lumpur, Isral Naska dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, dan dimoderatori Senior Manager Education Malaysia Global Services (Encik Megat Mohd. Samsul.
Sementara Syaiful Bahri, mewakili Gubernur Sumbar mengatakan,Malaysia telah mencapai banyak kemajuan di bidang pendidikan. Jika dulunya banyak pelajar-pelajar dari Malaysia ke Indonesia, seperti ke Universitas Indonesia (UI), UGM, Unand, dan lainnya, sekarang malah calon mahasiswa asal Indonesia yang banyak menuntut ilmu di Malaysia.
"Sekarang tetap masih ada yang kuliah di Indonesia, tapi jumlahnya tidak seberapa, kalau dibandingkan dengan masyarakat kita atau anak-anak muda kita yang kuliah di Malaysia," katanya.
Ia mengatakan, di Malaysia Pemerintahnya menerapkan standar baku biaya pendidikan, dimana tidak boleh melewati batas itu. Kualitas pendidikan di Malaysia juga sudah diakui dunia, dimana telah masuk dalam jajaran PT ternama di dunia."Dulu jika anak-anak tamat SLTA, mereka fokus mengejar PT yang ternama di Indonesia, seperti UI, UGM, ITB, Unand, dan lainnya. Namun kini juga tersedia pilihan untuk kuliah di kampus-kampus Malaysia," tuturnya.
Apalagi kalau dari Sumbar, biaya naik pesawat ke Malaysia jauh lebih murah daripada ke Jakarta. Jika ke Jakarta naik pesawat biaya sekitara satu jutaan, maka ke Malaysia cuman 400.000. Apalagi bahasanya bahasa Melayu, pasti orang Minang mengerti dengan bahasanya. hen)
Editor : Eriandi