Presiden MUBARAK, Tan Sri Abdul Aziz di UIN Bukittinggi: Malaysia Belajar Ideologi Negara dari Indonesia

×

Presiden MUBARAK, Tan Sri Abdul Aziz di UIN Bukittinggi: Malaysia Belajar Ideologi Negara dari Indonesia

Bagikan berita
Presiden MUBARAK, Tan Sri Dato' Dr.Abdul Aziz bin Abdul Rahman (tengah) dan Presiden PAPTI Dato' Hj. Abdul Latiff bin Hj. Awang (kiri) di UIN Bukittinggi. (ist)
Presiden MUBARAK, Tan Sri Dato' Dr.Abdul Aziz bin Abdul Rahman (tengah) dan Presiden PAPTI Dato' Hj. Abdul Latiff bin Hj. Awang (kiri) di UIN Bukittinggi. (ist)

BUKITTINGGI - Presiden Majelis Bekas Wakil rakyat Malaysia (MUBARAK), Tan Sri Dato’ Sri Dr. Abdul Aziz bin Abdul Rahman menyampaikan bahwa Malaysia belajar banyak dari Indonesia dalam merumuskan ideologi negara. Selepas kerusuhan antar etnis tahun 1969, pemerintah Malaysia memandang perlu untuk merumuskan pilar-pilar yang menjadi ideologi negara sehingga dapat merekat hubungan antar anak bangsa yang berbeda etnis.

Demikian disampaikannya saat melakukan lawatan kerjasama ke Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech Mhd. Djamil Djambek Bukittinggi, Rabu (31/10/2024). Tan Sri Dato’ Sri Dr. Abdul Aziz bin Abdul Rahman menyebut UIN Bukittinggi dan MUBARAK memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya penguatan pemahaman terhadap ideologi kedua negara.

“Dalam merumuskan rukun negara, Malaysia belajar dari Indonesia yang telah dulu memiliki Pancasila,” ujarnya.

Abdul Aziz mengemukakan, tahun 1970 Malaysia menetapkan ideologi negara yang dituangkan dalam lima rukun negara, yaitu kepercayaan kepada Tuhan, Kepercayaan Kepada Tuhan, Kesetiaan Kepada Raja dan Negara, Keluhuran Perlembagaan, Kedaulatan Undang-undang, dan Kesopanan dan Kesusilaan.

“Kelima prinsip rukun negara ini juga tidak terlepas dari inspirasi dari Pancasila yang dimiliki Indonesia,” akunya.

“Karenanya, kajian perbandingan dan upaya penguatan ideologi untuk kedua negara ini sangat perlu terus dilakukan dengan sistematis dan berkelanjutan,” ajaknya.

Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani menyampaikan kerjasama MUBARAK dengan UIN Bukittinggi memiliki makna dan nilai strategis. “Sebagai sebuah Universitas Islam yang telah meraih prediket unggul untuk akredetasi nasional dan berada di Ranah Minang, UIN Bukittinggi menjadi mitra yang tepat untuk bekerjasama dengan MUBARAK dalam pengkajian Islam dan budaya serumpun Melayu, kepemimpinan, dan ideologi kedua negara,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, UIN Bukittinggi juga bekerjasama dengan PAPTI yang telah berdiri sejak era 1970-an.

Presiden PAPTI Dato’ Hj. Abdul Latiff bin Hj. Awang menyambut baik kerjasama dengan UIN Bukittinggi terutama untuk penerimaan calon mahasiswa asal Malaysia. Menurutnya, belajar di UIN Bukittinggi bagi mahasiswa Malaysia memiliki banyak nilai tambah. Selain pengakuan kerajaan Malaysia atas akredetasi UIN Bukittinggi, mahasiswa Malaysia dapat langsung belajar budaya langsung di negeri Minangkabau.(rel)

Editor : MELDA RIANI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini