SINGGALANG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama dengan Badan Pangan Nasional telah selesai melakukan uji laboratorium sampel anggur muscat yang beredar di Indonesia.
Hasilnya anggur shin muscat dinyatakan aman untuk dikonsumsi Badan POM, dan Badan Pangan Nasional menyatakan pihaknya telah menguji sampel anggur shin muscat yang diambil dari kawasan Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung.
Pengujian sampel ini dilakukan di laboratorium pusat pengembangan pengujian obat, dan makanan nasional dengan parameter.
"Uji hasil uji menunjukkan 90% dari sampel itu tidak mengandung senyawa berbahaya. Sementara 10% ditemukan residu pestisida namun masih di bawah ambang batas maksimum," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dilansir dari YouTube METRO TV, Selasa, 5 November 2024.
Sebelumnya, anggur shin muscat menjadi sorotan setelah otoritas Thailand menemukan kandungan residu kimia berbahaya pada anggur muscat yang beredar di Thailand.
Atas temuan itu sejumlah negara turut melakukan uji sampel anggur muscat yang beredar di negara masing-masing dari Badan POM laboratorium."Kami mendapatkan hasil secara objektif, dan independen tanpa pengaruh siapapun yang kita dapatkan di sampel bahwa hasilnya kita anggap tidak terdeteksi," katanya.
"Jadi dengan demikian kami memperkuat hasil laboratorium dari Badan Pangan," katanya.
Oleh karena itu, Badan POM sebagai koordinator analisis risiko keamanan pangan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder khususnya Badan Pangan, dan Badan Karantina.
Dari hasil uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya seperti dugaan dari pemberitaan di Thailand yaitu clor virifos, dan andrin aldehide.
Editor : RC 014Sumber : YouTube Metro TV