PADANG -Penyair Sastri Bakry, melejit. Ia meraih Kathak Literary Award dari Bangladesh. Penghargaan tersebut akan diserahkan pada acara World Thinkers and Writers Peace Meet 2024 di Kolkata, India pada tanggal 18 hingga 21 November 2024
“Ya benar, saya barusan membaca suratnya. Saya agak kaget karena panitia memerhatikan karya-karya saya,” kata Sastri kepada Singgalang, di Padang, Senin (12/11/2024). Surat itu berasal dari Kathak A Poetry Initiative, tertanggal 28 Oktober 2024.
Dalam surat yang ditandatangani presiden lembaga itu, Aminur Rahman, disebutkan, panitia penghargaan tahunan Sastra Kathak 2024 telah memutuskan penyair Sastri Bakry menerima KATHAK LITERARY AWARD 2024 .
Dalam penilaian panitia, Sastri dipandang telah berkontribusi luar biasa terhadap sastra dunia bersama dengan beberapa penyair dunia lainnya.Penghargaan ini adalah sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa terhadap sastra global yang akan diserahkan di Kolkata, India.
Menurut surat itu, penghargaan serupa telah pernah diberikan kepada penyair Manfred Schubt-Austria, Penyair Tobias Burkhart dari Jerman dan Jona Burghardt- Argentina, Penyair Bengt Berg-Swedia, Penyair Milan Richter- Slovakia, Dr Ahmad Kamal Abdullah, almarhum- Malaysia, Dr Lee Kuei-shien Taiwan, Agnes Meadows- Inggris, Dr Joyce Ashontang-Kamerun dan lainnya.
“Medali berlapis emas, lambang dan sertifikat akan diserahkan kepada lima penyair terpilih pada kesempatan itu,” ujarnya sambil menyebutkan nama - nama penyair penerima penghargaan. Sastri Bakry menerima penghargaan bersama penyair dunia lainnya yaitu penyair Mesir Ahmed Al-Shahawi, penyair SerbiaMiodrag Jaksic , penyair Mexico, Jorge Contreras Herrra dan penyair KurdistanHussein Habbasch.Menurut Sastri, ini sebuah pengakuan dan kebanggaan. Padahal, ia sendiri tak pernah merasa hebat, apalagi berkontribusi bagi dunia.
“Terima kasih atas apresiasi Asia Selatan atas diri saya, semoga ini bisa memicu dunia sastra Indonesia untuk terus berkarya,” katanya.
Sebagai catatan Sastri telah berulang kali mendapat penghargaan internasional dari berbagai negara seperti India, Spanyol, Alger, Croatia dll terutama seringkali dari Malaysia, seperti Tun Sri Fatimah 2008, Sastra Srikandi Numera 2016, dan terakhir Anugrah Tokoh Budaya Nusantara 2023. Selain itu penghargaan Nasional atas karya-karyanya karena menciptakan syair dan lagu seperti Hymne APWI sebagai juara pertama, lagu Demo Integritas yang bertemakan anti korupsi sebagai juara dua Sumatra yang diselenggarakan KPK. (rn/*)
Editor : MELDA RIANI