BUKITTINGGI - Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat terus menggulirkan berbagai kegiatan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di negeri sendiri dan berterima di dunia internasional. Diantara upaya itu diwujudkan melalui Pemasyarakatan Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech Mhd. Djamil Djambek, Bukittinggi, (11-12/11/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari lima institusi: UIN Bukittinggi, Dinas Pendidikan dan Cabdin wilayah 1, dinas pariwisata, kantor ketenagakerjaan, dan kantor imigrasi. Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Balai Bahasa Sumbar, Dr. Eva Krisna, Wakil Rektor UIN Bukittinggi, Dr.H.Afrinaldi, Plt. Asisten 2 Setda Agam, Hamdi, Kepala Pusat Hubungan Internasional UIN Bukittinggi,Dr.Irwandi, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Agam,Taslim.
Eva Krisna dalam sambutannya mengatakan bahwa program BIPA sangat penting sebagai upaya untuk menginternasionalisasikan bahasa Indonesia dengan tetap mengokohkan eksistensinya di tanah air.
"BIPA makin diminati, terutama oleh pekerja dan pelajar asing yang menetap di luar negeri. Program itu telah berkembang pesat di termasuk perguruan tinggi, pusat kebudayaan, dan lembaga kursus bahasa di berbagai penjuru, " jelasnya.
Menurutnya, pertumbuhan program BIPA yang signifikan menunjukkan peningkatan minat dari masyarakat internasional untuk mempelajari bahasa Indonesia yang didorong peran strategis Indonesia di panggung global dan kerja sama internasional yang makin erat.
"Hal itu juga mencerminkan upaya Indonesia dalam mempromosikan bahasa dan budaya sebagai bagian dari identitas nasional di mata dunia", jelasnya.Peserta pemasyarakatan program BIPA, lanjutnya, tidak hanya dibekali cara mengajarkan kosakata dan tata bahasa, tetapi juga pada kisah dan makna budaya yang tersemat di dalamnya. "Hal itu sejalan dengan upaya internasionalisasi bahasa Indonesia yang makin gencar dilakukan, " jelasnya.
Pemasyarakatan program BIPA tahun 2024 ini menghadirkan narasumber Dr (HC) Gusrizal, praktisi pengajaran BIPA di Australia, dan Temmy Thamrin, Ph.D,dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta. (*)
Editor : Bambang Sulistyo