PADANG Tak kenal waktu, Kementerian P2MI/ BP2MI melalui BP3MI Sumatera Barat kembali melaksanakan fasilitasi pemulangan Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari negara penempatan Malaysia, Sabtu (16/11).
PMI berjenis kelamin laki-laki tersebut meninggal dunia dalam usia 29 tahun. Berdasarkan surat kematian, almarhum meninggal karena penyakit ginjal dan darah tinggi yang dideritanya.
Sebelum meninggal, almarhum pertama kali ditemukan salah satunya rekannya dalam kondisi tidak sadarkan diri di kediamannya, yang kemudian langsung menghubungi rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Namun sayangnya, setelah 30 menit mendapat penanganan, almarhum dinyatakan meninggal dunia.
Rekan almarhum kemudian menghubungi pihak keluarga untuk mengabarkan berita tersebut sekaligus meminta persetujuan untuk pemulangan almarhum ke Indonesia. Jenazah almarhum kemudian dipulangkan ke daerah asal di Bengkulu melalui Bandara Internasional Minangkabau menggunakan maskapai Air Asia AK405.
Kepala BP3MI Sumbar, Jupriyadi, memimpin langsung pemulangan di BIM untuk kemudian diserahterimakan kepada pihak keluarga dan selanjutnya dibwa ke daerah asal di Bengkulu.
Jupriyadi mengucapkan turut berbelasungkawa kepada pihak keluarga almarhum serta berdoa agar keluarga diberikan ketabahan."Sudah kewajiban Kementerian P2MI/ BP2MI untuk lindungi PMI. Namun sayangnya, keluarga tidak bisa mendapatkan santunan karena PMI tersebut tidak berangkat secara prosedural alias ilegal. Untuk itu tak bosan kami himbau kepada masyarakat untuk berangkat secara prosedural sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, PMI dan keluarga mendapatkan jaminan ketenagakerjaan atau santunan kepada ahli waris", ujarnya.
Hingga November ini, BP3MI Sumatera Barat telah memfasilitasi pemulangan sebanyak 6 jenazah asal Sumatera Barat dan Jambi. (r)
Editor : Eriandi
