RI Hilirisasi 28 Komoditas Senilai Rp9 Ribu Triliun

×

RI Hilirisasi 28 Komoditas Senilai Rp9 Ribu Triliun

Bagikan berita
Ilustrasi hilirisasi. (Foto: RRI)
Ilustrasi hilirisasi. (Foto: RRI)

SINGGALANG - Pemerintah resmi menetapkan atau memetakan 28 komoditas untuk dipacu proses penghiliran atau hilirisasinya untuk mendatangkan potensi pendapatan negara dari investasi senilai 618,1 miliar dolar Amerika atau sekitar 9,79 kuadriliun setidaknya sampai tahun 2040.

Hal itu diungkapkan dalam eksekutif forum bertajuk "Menggali Sektor Kunci Investasi Berkelanjutan" yang digelar di Jakarta dilansir dari kanal YouTube METRO TV, Rabu, 20 November 2024.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Edi Junaidi mengatakan, peta jalan untuk hilirisasi 28 komoditas sudah dimatangkan.

"Selain investasi hilirisasi 28 komunitas itu digadang-gadang bisa mendatangkan devisa ekspor 857,9 miliar dolar produk domestik bruto atau PDB 235,9 miliar dolar, serta serapan tenaga kerja sebanyak 3,01 juta orang," katanya.

Edi mendetailkan, 28 komoditas yang akan menjadi fokus hilirisasi pemerintah dalam 5 tahun ke depan mencakup batu bara hingga rumput laut.

"Target investasi hilirisasi senilai Rp9,79 kuadriliun itu bahkan diharapkan dapat tercapai 50% ya dalam 5 tahun ke depan," katanya.

Adapun secara kumulatif, katanya, target investasi pada era pemerintahan Presiden Prabowo di tahun 2025 hingga 2029 mencapai Rp1.528 triliun.

"Energi kita itu potensi sampai 2040 namun sekali lagi kalau kita bisa percepatan artinya mungkin seharusnya bukan serial gitu ya. Artinya misalnya dari 2024 sampai ini kan sekitar 15 tahun jadi bukan berarti nanti yang sampai 2040 baru kita selesaikan 9000 triliun itu," katanya.

"Mudah-mudahan di 5 tahun pertama ini paling tidak separuhnya bisa kita tuntaskan karena kan lebih cepat. Nanti realisasi kalau kita lihat statistik datanya itu saat ini kan baru 20 sampai 22% setiap realisasi investasi kita," katanya. (*)

Editor : RC 014
Sumber : YouTube Metro TV
Bagikan

Berita Terkait
Terkini