PADANG -Mahasiswa dan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas (Unand), khususnya dari konsentrasi Manajemen Komunikasi bersinergi dalam sebuah program pengabdian masyarakat bertema “Rahasia Bahagia di Era Digital: Bebas dari Bully.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital sekaligus memberikan edukasi tentang bahayacyberbullyingkepada generasi muda.
Pengabdian masyarakat tersebut dipusatkan di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Bukit Gado-gado, Kecamatan Padang Selatan Kota Padang,Sabtu (23/11/2024) diikuti 26 peserta dengan rentang usia 7–15 tahun. Program ini tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang diskusi yang inspiratif untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya etika berkomunikasi di dunia digital.
Melalui pendekatan yang ramah dan relevan, tim mahasiswa memberikan penjelasan interaktif tentang definisicyberbullying,dampak negatifnya hingga langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasinya. Aktivitas tersebut dirancang agar para peserta merasa terlibat langsung, misalnya melalui sesi tanya jawab yang mengundang banyak perhatian. Peserta terlihat antusias dalam berbagi pengalaman serta melontarkan pertanyaan yang menggambarkan rasa ingin tahu mereka tentang bagaimana menjaga ruang digital yang lebih aman.
Sesi Focus Group Discussion (FGD) menjadi salah satu momen paling menarik karena peserta yang dibagi ke dalam beberapa kelompok diminta untuk mendiskusikan berbagai pengalaman atau kasuscyberbullyingyang pernah mereka temui. Dengan panduan dari fasilitator, diskusi membantu memperdalam pemahaman peserta tentang pentingnya melaporkan tindakan perundungan di dunia maya. Dampak positif langsung terlihat dari respons para peserta, seperti pengakuan Aisyah, seorang siswi kelas 6 SD yang menyadari bahwa candaan di media sosial bisa melukai perasaan orang lain. Program ini membuktikan bahwa edukasi yang tepat dapat memberikan perubahan nyata dalam membentuk generasi muda yang lebih peka, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.
Salah satu sesi menarik dari acara ini adalah Focus Group Discussion (FGD) dimana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi. Dipandu oleh fasilitator mahasiswa, mereka menceritakan pengalaman terkaitcyberbullyingyang pernah ditemui di media sosial atau platform digital lainnya. Dalam sesi ini, peserta juga diajarkan cara melaporkan tindakancyberbullying,sehingga mereka dapat lebih percaya diri untuk bersikap proaktif jika menghadapi situasi serupa.
Aisyah, seorang siswi kelas 6 SD, dengan polos mengungkapkan bahwa sebelumnya ia tidak menyadari bahwa komentar atau pesan yang menjelekkan orang di media sosial dapat dikategorikan sebagaicyberbullying.Ia mengira hal tersebut hanyalah candaan biasa tanpa dampak berarti. Namun, melalui edukasi yang diberikan, Aisyah kini memahami bahwa tindakan semacam itu bisa melukai perasaan orang lain. Kesadaran itu membuatnya lebih bijak dalam berkomunikasi di dunia digital dan termotivasi untuk menghindari serta mencegah perilaku tersebut. Pengalaman Aisyah menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program edukasi dalam membuka wawasan dan memberikan perubahan positif pada peserta.Kontribusi Nyata untuk Literasi Digital
Program ini menjadi bukti nyata kontribusi Universitas Andalas dalam memberdayakan masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja dalam menghadapi tantangan era digital. Selain menambah wawasan, kegiatan itu juga memupuk kesadaran akan pentingnya etika komunikasi dalam interaksi daring.
Tim pengabdian masyarakat dan sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Unand, Dr.Elva Ronaning Roem, MSi dan Dr.Sarmiati, MSi berharap generasi muda semakin sadar akan risiko dunia digital, termasuk bahaya cyberbullying. Melalui edukasi seperti ini, Ilmu Komunikasi ingin menciptakan generasi yang lebih bijaksana dan beretika dalam memanfaatkan teknologi. "Masyarakat yang lebih bijak dan santun dalam menggunakan teknologi,” katanya.
Kegiatan tersebut bukan hanya langkah awal, tetapi juga menjadi inspirasi untuk terus menjangkau lebih banyak komunitas dengan program serupa. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan komunitas, Universitas Andalas memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi unggul, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat luas.(rn/*)
Editor : MELDA RIANI