Mengacu data KPU, Pilkada 2024 akan digelar di 545 daerah di seluruh Indonesia. Apabila dirinci, digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Bila dikalikan tiga kali debat, maka hasilnya 1.635 kali debat dengan system yang ditentukan oleh KPU. Umumnya ada di aplikasi video Youtube. Ada pula daerah terjadi deadlock debat karena protes dari tim sukses karena menduga ada keberpihakan.
Bila Akbar Faizal menderita, Khairul Jasmi tampak kesal karena unsur panelis tak ada dari kalangan pers dan juga perjalanan debat yang sangat kaku. Sama juga, tersiksa seperti Akbar. Lalu Gus Ipang menjanjikan terjadi kenaikan 2 hingga 3 persen bila mampu menguasai panggung debat. Sementara, persoalan substansinya tiada lain, penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dari berbagai sisi harus menjadi evaluasi berbagai pihak. Mulai dari politisi di partai, KPU, para calon yang berkontestasi, juga edukasi kepemiluan terhadap masyarakat. Jika kualitas dari hulu sampai hilir itu bisa meningkat, maka meningkat pula hajat hidup rakyat, begitu harapannya. Sebab, jika calon yang dimajukan tidak begitu cakap tapi bisa dapat tiket karena uang, populisme, oligarki, apa yang bisa diharapkan ada peningkatan kemajuan sebuah daerah? Sudahlah. Selamat memilih. Salam. (***)Baca juga: Doni Gantikan Riyanda di DPRD Sawahlunto
Editor : Eriandi
