Oleh Sastri Bakry
Ini adalah hari pertama saya bersama tim saya mengikuti World Thinkers and Writers Peace Meet (WTWPM) 2024 di Kolkata, India pada tanggal 18 hingga 21 November 2024.
Pertemuan penyair dan pemikir dunia ini sungguh sangat terbatas. Meski ada 21 penyair hebat yang hadir dari 15 negara tapi tak segegap gempita peristiwa kebudayaan lainnya seperti panggung pertunjukan, konferensi atau kongres.
Saya teringat belasan tahun yang lalu, ketika saya kecewa pada sebuah peristiwa temu penyair di Malaysia tak banyak yang hadir. Lalu saya mengeluh pada sastrawan senior Eka Budianta yang ikut bersama rombongan saya termasuk Pipiet Senja. Eka bercerita ia pernah diundang baca puisi di Jerman, yang hadir tak lebih dari tiga puluh orang. Padahal ia sudah sedemikian rupa mempersiapkan tampilannya. Ia mendamaikan hati saya. Mendengar itu saya paham, memang tak bisa kita berharap panggung puisi diminati banyak orang.
Demikian juga kali ini. Saya bahkan bisa dengan akrab menyebutkan nama- nama yang hadir. Sangat mudah berinteraksi, dekat dan bisa saling berbagi pengalaman. Tercatat nama- nama besar seperti Prof Malachi Edwin, Malaysia, Tendo Taijin – Japan, Alexandra Nicold – Switzerland, Miodrag Jaksic – Serbia, Kieu Bich Hau – Vietnam , Hussein Habasch – Kurdistan , aprof Cao Thi Hong – Vietnam.
Jorge Contreras Herrera – Mexico , Aminur Rahman - Bangladesh, Jorge Antonio - Mexico, Vadim Terekhin – Russia , Ahmad Al Shahawy – Egypt, Sara Hamid Hawass – Egypt , Tobias Burghardt - Germany , Jona Burghardt – Argentina , Muniam Alfaker - Denmark termasuk saya, Mira Gusvina dan Eka Teresia dari Indonesia. Berada di tengah nama-nama besar penyair dunia adalah sebuah kebanggaan. Nama- nama mereka mudah ditelusuri di google dengan beragam karya yang telah dihasilkan.Kunjungan ke Kolkata International Foundation for Arts Literature and Culture.( KIFALC)
KIFALC adalah organisasi non profit motif yang diinisiasi oleh para penulis , seniman, budayawan untuk mempertahankan dan memperkuat sastra, seni dan budaya hingga ke dunia internasional. KIFALC adalah salah satu organisasi yang mendukung kegiatan the WTWPM yang diselenggarakan ISISAR ( International Society form Intercultural Studies and Research). Di situlah acara pembukaan pertemuan penyair dan penulis internasional itu berkumpul.
Ketua panitia WTWPM, Dr Sudipto Chatterjee pada saat pembukaan acara, menjelaskan tentang Kolkata lalu bercerita bagaimana penyair berbuat untuk planet bumi tentang perdamaian dunia. Tidak ada kata menyerah untuk puisi.
Editor : Bambang Sulistyo