10 Petahana Tumbang di Pilkada Sumbar

×

10 Petahana Tumbang di Pilkada Sumbar

Bagikan berita
10 Petahana Tumbang di Pilkada Sumbar
10 Petahana Tumbang di Pilkada Sumbar

Pilkada Agam dimenangkan Benni Warlis-Muhammad Iqbal, mengalahkan pasangan Guspardi Gaus-Yogi Yolanda dan juga Andri Warman yang berpasangan Martias Wanto.

Di Pilkada Limapuluh Kota, Safni-Ahlul Badrito Resha unggul sementara dibandingkan pasangan Deni Asra-Riko Febrianto, incumbent Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang berpasangan dengan Darman Sahladi dan juga pasangan Rizki Kurniawan-Ferizal Ridwan.

Hal serupa juga terjadi di Pilkada Pasaman, pasangan Welly Suhery dan Anggit Kurniawan Nasution berhasil mengalahkan pasangan Mara Ondak-Desrizal dan incumbent Sabar AS yang berpasangan Sukardi.

Pengamat Politik Universitas Andalas (Unand) Aidinil Zetra mengatakan sebenarnya peluang para incumbent memenangkan Pilkada lebih besar.

Karena mempunyai peluang lebih lama dengan persiapan yang lebih panjang. Apalagi, logistik yang lebih siap dan dukungan dari berbagai jejaring.

"Dengan jabatannya sebelumnya, dalam 5 tahun atau beberapa tahun sebelum Pilkada mereka (incumbent) harusnya dapat memamfaatkan kekuatannya, apalagi dukungan dari pemerintah daerah sendiri, dalam bersosialisasi dan sebagainya," sebutnya saat dihubungi, Kamis (28/11).

Namun ada anomali, banyak incumbent yang tumbang. Hal ini, jelas Aidinil Zetra biasanya itu karena lawan politik yang muncul itu terlalu kuat dari semua aspek.

"Penantangnya bisa menang, karena logistiknya dia lebih kuat, lebih agresif dan punya program-program yang lebih baik. Kemudian popularitasnya juga lebih baik mungkin, mungkin pernah menjabat sebagai kepala sebelumnya, atau mungkin dia sudah dikenal luas oleh masyarakat, mungkin karena pernah jadi anggota dewan dan juga kiprahnya lainnya lebih," ungkapnya.

Ia menyebutkan, hal ini juga bisa disebabkan kemampuan penantangnya bersosialisasi, popularitas yang dipunyai serta kehadirannya bisa diterima lebih baik dibandingkan incumbent.

"Penyebab kedua, incumbent tidak berhasil dalam mempublikasikan prestasi-prestasi yang dimiliki, menyampaikan kepada masyarakat apa yang sudah dikerjakan sebelumnya. Sehingga publik menganggap dia gagal dalam menjalankan pemerintahan, tapi saya tidak mengatakan semuanya gagal," terangnya.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini