PADANG - Pameran etnofotografi pencak silat Minangkabau hasil jepretan Edi Utama dengan judul "Pauleh: A Bridge of Cultural Diplomacy" akan dibuka Kamis (5/12) di The Asia and Pacific Museum, Warsawa, Polandia.
Diketahui, pameran etnofotografi yang menampilkan karya Edi Utama ini rencananya akan dibuka hingga 12 Januari 2025 mendatang.
"Secara khusus saya mengucapkan terimakasih dan penghargaaan kepada tuo-tuo silek Minangkabau, yang selama inj telah merawat dan mewariskan pencak silat Minangkabau, yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan serta untuk menjalin silaturahmi, sehingga ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu Warisan Dunia," ujar Edi Utama yang juga dikenal sebagai promotor kebudayaan Minangkabau dan kurator festival ini.
Pameran fotografi di Polandia ini nantinya berfokus pada dua jenis seni bela diri pencak silat yang dipraktikkan di wilayah Minangkabau (Sumatera Barat), yaitu ulu ambek dan silat galombang.
Edi mengatakan, pemakaian pauleh sebagai judul pameran karena dia melihat dalam bahasa Minangkabau, pauleh berarti penghubung, penghubung, atau tempat. Ini juga mengacu pada tikar anyaman bambu yang berfungsi sebagai panggung pertunjukan ulu ambek. Di ulu ambek, para pemainnya jarang saling bersentuhan.
Sebaliknya, mereka menampilkan teknik menyerang dan bertahan dari jarak jauh. Ini adalah bentuk seni canggih yang juga menggabungkan sapaan ritual antara penonton dan pemainnya.Jenis pencak silat yang kedua adalah silat galombang, yang dilakukan untuk menghormati tamu dalam berbagai perayaan.
Edy Utama, pria kelahiran Lubuk Sikaping pada 1959 ini pernah belajar di sinematografi di Institut Kesenian Jakarta (LPKJ-IKJ, 1979–1981).
Atas kontribusinya, Edi membuahkan penghargaan dari Gubernur Sumbar, Wali Kota Padang, dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Foto-fotonya juga telah dipamerkan di Indonesia, Jerman, Jepang, dan Hawaii. (wy)
Editor : Bambang Sulistyo