Padang- Festival Nan Jombang Tanggal 3 (FNJT3) di penghujung tahun ini menghadirkan pertunjukan musik dari Ekstra Musik Grup, Selasa (3/12) di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru, Kuranji.
Kali ini, dengan judul penampilan "Lambok Malam", Ekstra Musik Grup memainkan lagu-lagu hits Minang dari para penyanyi-penyanyi yang melegenda.
"Kali ini merupakan sebuah bentuk penghormatan yang dipersembahkan untuk mengenang sahabat, seniman, dan juga legenda yang telah mendahului kita semua," ujar Pimpinan Nan Jombang, Ery Mefri sebelum pertunjukan.
Dia menyebut beberapa nama, diantaranya Markisa Nur (Mak Uniang), Zalmon dan Syaiful Herman, yang merupakan salah seorang maestro tari Minangkabau.
Pada penampilannya di lagu pertama "Kasiak Tujuah Muaro", grup musik ini tak langsung memainkan lagu, tapi ada sebuah 'ritual' penyambutan kembang di atas panggung dan juga pada pemain dengan mengenakan mantel plastik naik ke panggung sambil masing-masing mereka membawa sekantong pasir.
Lagu "Kasiak Tujuah Muaro" dimainkan, penyanyi naik ke panggung, membawakan lagu itu dengan penuh penghayatan. Tata cahaya panggung juga membuat suasana semakin megah. Seolah bukan hanya membawakan lagu, tapi juga merefleksikan lagu-lagu dalam kekhidmatan.Selain lagu karya Agus Taher yang kemudian dipopulerkan oleh Zalmon, pada malam itu Ekstra Musik Grup juga membawakan enam lagu lainnya, yaitu Tangih Di Rantau, Panangguangan
Tasisiah, Bareh Ganggam, Nyanyian Bundo dan Tarayu Di Nan Lahia.
Lagu-lagu ini ganti berganti dibawakan oleh penyanyi yang juga sudah malang melintang di dunia tarik suara, yaitu Clara DA6, Eko Ken, Randi Chow, Devi Astri, dan Heru Syahrul Ramadhan.
Ery Mefri mengatakan, kehadiran FNJT3 ini memang telah melalui perjalanan panjang. Penyelenggaraan festival seni tradisi setiap bulan ini pun katanya memang diniatkan oleh dia dan beberapa rekan seniman sebagai bentuk penghargaan kepada seni tradisi Minangkabau yang telah mengantarkan mereka bisa tampil di sejumlah negara.
Editor : Eriandi