Tak hanya membantu meringankan beban KPM, penyaluran bantuan pangan ini lanjut Darma dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan, yaitu Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. "Insya Allah kebutuhan masyarakat dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru bisa terpenuhi, sehingga mereka bisa melaksanakan ibadah atau perayaan keagamaannya dalam kondisi lebih kondusif, khususnya bagi warga Kota Padang dan Sumatra Barat umumnya," kata Darma lagi yang didampingi Pimpinan Pos Indonesia Cabang Sumbar, Yasin, Camat Koto Tangah dan Lurah Dadok Tunggul Hitam, Buderi Himra. Dia berharap tidak ada punic buying atau semacamnya. "Kebutuhan pangan masyarakat, khususnya beras untuk menghadapi hari besar keagamaan di akhir tahun, Insya Allah dalam kondisi relatif aman, stabil. Kita berharap tidak adanya panic buying segala macam dan teman-teman media juga memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan hal seperti ini bagi masyarakat. Jadi saya kira kolaborasi ini adalah kolaborasi yang baik dan menjadi kebaikan bersama khususnya di Provinsi Sumbar," ulasnya. Dia juga menyebutkan, stok beras di Gudang Bulog Sumbar sendiri relatif aman. Setidaknya ada 17 ribu ton beras yang bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga tiga bulan ke depan. "Stok ini besar dan akan masuk lagi," ujarnya. Darma mengakui, pada 2025 mendatang, dari informasi awal yang diterima dari pusat, kemungkinan bantuan pangan ini masih akan berlanjut. Namun sebagai pelaksana penyaluran, pihaknya diakuinya hanya bersifat menunggu. "Info awalnya sepertinya masih berjalan, tapi kepastiannya akan kita tunggu dari pemerintah pusat," tegasnya. Evaluasi dari Bulog dari sejumlah wawancara dengan KPM, mereka merasa sangat terbantu. "Kalau menurut kami, alhamdullilah, mereka merasa terbantu, karena ini adalah bentuk negara hadir bagi masyarakat dalam kondisi yang membutuhkan. Ini sejalan dengan Undang-Undang, bahwa fakir miskin, anak terlantar dipelihara oleh negara," ucapnya.
Editor :
yuni
