SINGGALANG - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan, anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN mencatatkan defisit Rp01,8 triliun per akhir November 2024.
Sri Mulyani menjelaskan, defisit itu disebabkan karena Belanja Negara yang lebih besar dibandingkan pendapatan negara.
Sri Mulyani menjelaskan, pada Juli hingga Agustus pendapatan negara mengalami tekanan sehingga dengan adanya pertumbuhan pendapatan 1,3%.
"Merupakan kondisi yang diharapkan dapat berkelanjutan di masa mendatang dari sisi belanja sampai akhir November 2024 telah dibelanjakan sebesar Rp2.894,5 triliun," katanya dilansir dari YouTube METRO TV pada Kamis, 12 Desember 2024.Sementara di dalam APBN 2024 total defisit anggaran mencapai Rp522,8 triliun yang artinya defisit yang tercatat saat ini masih terjaga Rp4,8 triliun masih di bawah Rp522,8 triliun.
"Makanya kita sebutkan 76 dari 76,8% dari defisit yang ada di dalam Undang-undang APBN 2024 kalau dihitung dari size GDP Rp401,8 triliun itu 1,81% dari GDP kita meskipun kita postur totalnya defisit keseimbangan prepare kita masih surplus Rp47,1 triliun," katanya.
"Ini memang suatu yang tetap kita akan coba jaga meskipun cukup berat karena tekanan belanja cukup besar sementara pendapatan negara kita baru mau mulai pulih kembali," katanya. (*)
Editor : RC 014Sumber : YouTube Metro TV