Catatan Ilham Bintang
Untuk pertama kalinya saya ke Melbourne, Australia dalam musim panas, yang menurut hitungan kalender, dimulai Desember hingga Februari. Puteri saya, Suri Adlina, yang tinggal di Melbourne, jauh- jauh hari sudah mengingatkan, agar membawa pakaian musim panas saja. Maksudnya, bawa pakaian yang biasa dipakai sehari-hari saja di Jakarta. Tidak membawa jaket tebal, apalagi coat. Kami pun mengikuti petunjuk sesuai informasi itu. Padahal, biasanya orang Indonesia kalau ke luar negeri yang terbayang duluan adalah cuaca dingin dan kenikmatan berpakaian jaket tebal atau coat. Gagah saja begitu, kayak di film- film. Yang membedakan dengan pakaian sehari-hari di negeri kita yang beriklim tropis. Sekurangnya bisa memakai jas hanya untuk pergi beli rokok. Ah, saya jadi teringat kisah kru film yang akan syuting di Kuala Lumpur, Malaysia, sampai menyiapkan coat untuk dipakai di sana.
40 derajat
Kami, berdua, saya dan istri tiba di Melbourne, Senin pagi pekan silam (16/12). Ramalan cuaca hari itu, Melbourne akan mengalami cuaca panas 40 derajat. Benar. Begitulah yang terjadi sampai keesokan harinya. Maka, dua hari kami memilih mengurung diri di dalam kamar yang bersuhu dingin.
Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kunjungan kali ini untuk masa dua bulan setengah. Begitu rencananya. Banyak kunjungan kami di Melbourne sebelumnya hanya berdurasi dua pekan. Kenapa sekarang lama? Ini keadaan khusus. Ini kunjungan untuk mendampingi puteri bungsu yang akan melahirkan bayi pertamanya. Puteri kami -- menikah dengan Jack Oemar, 11 Desember 2022 lalu di Jakarta -- akan menjalani persalinannya di Melbourne, 11 Januari 2025. Istri menginginkan berada di samping puterinya sebulan sebelum melahirkan hingga empat puluh hari setalah kelahiran. Maklumlah, istri orang Minang. Sedangkan Nona, panggilan akrab sang puteri, adalah anak bungsu dan satu-satunya perempuan anak kami. Tetapi kisah ini tidak bermaksud mengulas soal persalinan, tetapi bicara tentang anomali cuaca di Melbourne.
Anomali cuaca
Setelah dua hari berturut-turut cuaca panas hingga 40 derajat, hari berikutnya terjadi sebaliknya : cuaca Melbourne berkisar antara 15-23 derajat celcius. Dingin. Bagi kami. Bagi Jack dingin yang ideal itu 5-7 derajat celcius.
Editor : Bambang Sulistyo