SINGGALANG - Sawahlunto surplus produksi beras 5.280 ton. Surplus beras 2024 yang dihasilkan petani di daerah ini dari total produksi 18.006,24 ton gabah kering giling (gkg) atau setara 11.343,93 ton beras.
"Surplus beras 5.280 ton diperkirakan memenuhi kebutuhan beras masyarakat kita 5 bulan kedepan pula," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sawahlunto, Yunismartita kepada Singgalang, Selasa (7/1).
Ia mengatakan, konsumsi beras orang Sawahlunto yang berpenduduk 67.760 jiwa akan mampu memenuhi konsumsi warga kota ini sepanjang tidak dijual ke luar Sawahlunto.
Lebih jauh dikatakan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, selagi curah hujan merata memenuhi air di sawah petani, irigasi tidak ada yang rusak dan tidak ada serangan hama serta terkena bencana banjir, maka produksi gabah bisa meningkat.
Disebutkannya, surplus produksi beras 2024 juga mengangkat target produksi di tahun itu dari 15.800 ton gkg menjadi 18.006,24 ton gkg. Di 2025, ditarget produksi gabah Sawahlunto 15.850 ton gkg atau hampir sama dengan di 2024.
Menurut Kabid Tanaman Pangan Hortikultura, di lahan persawahan yang terbatas 1.571 hektar di Sawahlunto ini, agar produksi dapat meningkat dengan intensifikasi atau produktifitas tanam.Soalnya, tak memungkinkan pencetakan sawah baru dengan lahan di daerah ini yang sangat terbatas.
Dijelaskan, Tita, Talawi dan Barangin sampai sekarang tetap menjadi lumbung beras Sawahlunto. Lalu, disusul Lembah Segar dan Silungkang.
"Kami melihat, keberpihakan anggaran di APBD dan APBN menjadi penentu dalam meningkatkan produksi gabah petani di tahun-tahun mendatang, untuk memenuhi sarana produksi padi (saprodi) seperti benih, pupuk dan obat-obatan," ujar Tita.(201)
Editor : Rahmat