Peternak Resah, PMK Ancam Kesehatan Ternak di Pasaman Barat

×

Peternak Resah, PMK Ancam Kesehatan Ternak di Pasaman Barat

Bagikan berita
Peternak Resah, PMK Ancam Kesehatan Ternak di Pasaman Barat
Peternak Resah, PMK Ancam Kesehatan Ternak di Pasaman Barat

PASBAR - Sebanyak 58 ekor sapi di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam dua bulan terakhir tahun 2024.

Kasus ini paling banyak ditemukan pada bulan Desember, mengakibatkan keresahan di kalangan peternak karena penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian pada ternak.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat, Roni HEP, menyampaikan bahwa dari 58 ekor sapi yang terindikasi PMK, sebanyak 46 ekor telah dinyatakan sehat. Sementara itu, 12 ekor sapi lainnya masih dalam proses pengobatan intensif.

"PMK adalah penyakit menular yang menyerang sapi dan hewan berkuku belah lainnya," ujar Roni HEP, Selasa (14/1) di ruang kerjanya.

Penyakit ini, yang juga dikenal dengan nama Foot and Mouth Disease (FMD), dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak.

Gejala PMK pada sapi meliputi munculnya lepuh atau luka di lidah, gusi, hidung, teracak, atau kuku. Selain itu, hewan yang terjangkit sering kali mengalami pincang atau bahkan tidak bisa berjalan.

"Sapi yang terinfeksi juga menunjukkan gejala air liur berlebih dan berbusa, serta suhu tubuh yang tinggi antara 39°C hingga 41°C. Nafsu makan mereka pun biasanya hilang," tambah Roni.

PMK dapat melemahkan hewan, menurunkan produksi susu dan daging, serta pada hewan muda, penyakit ini bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk segera melaporkan jika ada gejala-gejala tersebut pada ternaknya.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat juga mengimbau para peternak untuk melakukan pengawasan ketat terhadap hewan ternak mereka.

"Jika menemukan tanda-tanda PMK, segera laporkan ke petugas kesehatan hewan," kata Roni.

Editor : Rahmat
Bagikan

Berita Terkait
Terkini