Padang - Kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana operasional Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Dharmasraya dengan tersangka AC naik ke tahap dua, Rabu (22/1).
Adapun dalam proses tahap dua ini, penyidik bidang pidsus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar menyerahkan tersangka beserta barang bukti ke JPU Kejari Dharmasraya.
"Ya benar, tersangka dan barang bukti atas kasus dugaan korupsi dana operasional Sekda Dharmasraya ini naik ke tahap dua. Penyerahan tersangka dan berkas dilakukan pukul 11.00 WIB," kata Kasi Penkum Kejati Sumbar, M. Rasyid kepada Singgalang, kemarin.
Rasyid juga menjelaskan, adapun dugaan kasus korupsi ini terjadi sekitar 2023, yang pada saat itu tersangka AC menjabat sebagai Plt. Kepala Bagian Umum (Kabag Umum) Setda Kabupaten Dharmasraya.
Dia mengatakan, tersangka ini diduga menyalahgunakan dana operasional Setda Kabupaten Dharmasraya dengan cara melakukan penarikan anggaran kegiatan Sekda tanpa disertai SPJ.
Dana itu kemudian ditransfer ke rekening pribadi tersangka dan ke rekening beberapa orang untuk pembayaran utang pribadinya."Dana tersebut juga tersangka gunakan untuk bermain judi online," ungkap Kasi Penkum.
Dia juga mengungkapkan, tersangka dapat melakukan penyalahgunaan dana operasional tersebut karena memiliki akses untuk masuk ke akun Setda Kabupaten Dharmasraya.
"Tersangka mengetahui user name dan password akun sekda ini, yang seharusnya dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kabupaten Dharmasraya," katanya.
Rasyid menyebutkan, akibat perbuatan tersangka AC tersebut menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp3,09 miliar. Terhadap jumlah kerugian negara tersebut, yang dapat diselamatkan sebesar Rp. 2,019 miliar.
Editor : Eriandi
