Kepala Sub Bagian Umum BPBAT Sungai Gelam, Ma’in, menyebut bahwa budidaya ikan air tawar menjadi bagian dari program ketahanan pangan nasional.
Ia menjelaskan bahwa BPBAT memiliki lokasi pelatihan seluas 30 hektare di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, yang dilengkapi kolam ikan, ruang pertemuan, dan fasilitas penginapan.
“Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan lengkap kepada petani dan nelayan. Mereka juga dapat memanfaatkan pabrik pakan ikan kami di Pasaman dengan harga terjangkau, yaitu Rp7.800 per kilogram,” terang Ma’in.
Ahli Pembibitan Ikan Hadir Berbagi Ilmu
Pada kesempatan ini, BPBAT menghadirkan Dafzel Day, seorang ahli pembibitan ikan, untuk memberikan pelatihan langsung kepada peserta. Pelatihan ini diikuti oleh 200 nelayan dan petani budidaya ikan dari Kota Padang.
Optimalisasi Potensi Budidaya IkanAlex menekankan pentingnya optimalisasi budidaya ikan air tawar untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Ia juga menyampaikan agar nelayan tidak perlu khawatir bahwa laut akan menjadi wilayah terbatas, seperti yang terjadi di pesisir Provinsi Banten.
“Dengan ilmu budidaya ikan air tawar ini, nelayan dapat menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan,” tutup Alex.
Diseminasi teknis ini juga dihadiri perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Padang, Elvi, yang mendukung penuh program ini untuk memberdayakan nelayan lokal dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. (*)
Editor : Bambang Sulistyo