"Kami akan memastikan masyarakat memahami pentingnya penutupan ini. Jalur pendakian liar akan diawasi dengan ketat untuk mencegah pelanggaran," ujar Andri.
Sebagai langkah mitigasi, Pemkab Agam bekerja sama dengan PVMBG untuk memantau aktivitas Gunung Marapi secara berkala dan memastikan keamanan masyarakat di sekitarnya.
Penutupan permanen ini didasarkan pada beberapa pertimbangan utama status aktif Gunung Marapi yang kerap berada pada tingkat waspada hingga awas., risiko tinggi bagi keselamatan pendaki akibat aktivitas vulkanik dan tragedi pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa.
"Keputusan ini bukan hanya demi keselamatan pendaki, tetapi juga untuk melindungi masyarakat di sekitar kawasan gunung. Kami berkomitmen untuk melaksanakan mitigasi bencana sesuai rekomendasi PVMBG," tutup Andri.(mc) Editor : Eriandi