OlehFikrul Hanif Sufyan
Periset dan pengajar sejarah. Pernah menjadi dosen tamu dalam visiting scholar di Faculty of Art University of Melbourne Australia
Demikian tuan, sungai mengalir
Dari mudik terus ke hilir
Berapa buah kran yang hadirAir membasut seperti banjir (Berita Kota Gedang, Februari 1933)
Hampir seabad usia waterleiding (baca: pipa air) di ranah kelahirannya Haji Agus Salim, Nagari Koto Gadang Kabupaten Agam, Propinsi Sumatra Barat. Tepatnya pada 30 Januari 1933, pekerjaan besar yang dibiayai oleh masyarakat Koto Gadang, terakhir diselesaikan melalui dana pemerintah afdeeling Agam itu pun diresmikan.
Bermula dari Kebutuhan Air Bersih
Editor : Eriandi