SINGGALANG - Paling tidak ada dua hal yang tidak masuk akal dalam kasus penembakan aparat Malaysia terhadap Warga Negara Indonesia di perairan Tanjung Rhu.
Salah satunya WNI disebut menabrak kapal patroli Malaysia hingga 4 kali.
"Yang pertama dikatakan bahwa WNI itu melakukan penabrakan selama empat kali. Ini menjadi janggal, apa mungkin biasanya Warga Negara Indonesia yang masuk secara ilegal ke Malaysia," kata Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin dilansir dari YouTube METRO TV pada Rabu, 29 Januari 2025.
"Ketika dikejar oleh aparat keamanan setempat mereka akan lari secepat-cepatnya untuk menghindar dan keterangan yang diberikan oleh aparat," katanya.
APMM menyatakan justru kapal yang dipakai oleh warga negara Indonesia itu melakukan penabrakan.
"Ini satu kejanggalan yang perlu nanti dilakukan investigasi," katanya.Kemudian, kejanggalan yang kedua alasan penembakan itu dilakukan karena ketika WNI itu kepergok dia menggunakan senjata tajam parang.
"Itu janggal padahal mereka ada di kapal, kalau bela diri berarti bisa jadi aparat itu masuk ke kapal WNI atau mungkin WNI yang naik ke kapal mereka sementara jenazah dan mereka korban penembakan itu didapat atau diketemukan jauh di pantai," katanya. (*)
Sumber : YouTube Metro TV
