Jakarta - Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menggelar penyampaian pendapat di depan Patung Kuda guna menuntut pemerintah untuk membayarkan tunjangan kinerja (Tukin) yang tidak dibayarkan sejak 2020.
"Kami ingin memastikan tunjangan kinerja untuk dosen 2025 itu dianggarkan oleh pemerintah," kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Tukin untuk dosen ASN yang masuk di bawah Kemdiktisaintek belum dibayarkan dan itu berlangsung dari 2020 hingga 2024.
Ia menjelaskan bahwa penyampaian pendapat ini merupakan bentuk kekecewaan para dosen yang tidak menerima hak mereka selama bertahun-tahun.
Anggun mengatakan bahwa Tukin ini merupakan bagian dari isu kesejahteraan para dosen dan diharapkan nantinya pemerintah bisa menganggarkan untuk semua dosen.
"Kami memperjuangkan terkait dengan Tukin untuk semua. Bukan hanya untuk sebagian," kata dia.Anggun menambahkan kementerian sudah menyatakan bahwa mereka hanya punya uang Rp2,5 triliun dan kalau dihitung, itu hanya bisa untuk sekitar 30.000 dosen.
Padahal kata dia, semua ASN yang berada di bawah Kemdiktisaintek berjumlah lebih dari 80 ribu orang, untuk itu ini yang perlu diperjuangkan bukan hanya bagi sebagian saja.
"Kami menuntut agar negara ini membayarkan hak kami sejak 2020, Tukin itu tidak pernah dibayarkan oleh negara. Selama ini, pegawai lain, dosen di kementerian lain, kemudian juga pekerjaan yang di kampus, seperti laboran, pustakawan dan lainnya itu dibayarkan Tukinnya," katanya.
Pada Senin pagi ratusan dosen dari berbagai daerah menggelar aksi dengan membawa sejumlah spanduk yang rerata meminta untuk pembayaran Tukin.
Editor : EriandiSumber : antara