JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan intensitas hujan dalam tiga hari ke depan.
Fenomena atmosfer seperti angin monsun, gelombang Kelvin, Rossby, dan Madden Julian Oscillation (MJO) diprediksi akan memicu hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut bahwa pergerakan sistem cuaca ini akan melintasi Indonesia dari barat ke tengah hingga timur.
"Hujan berintensitas tinggi, bahkan lebih dari 50 mm per jam, bisa terjadi di beberapa daerah yang terdampak fenomena ini," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/2).
Berdasarkan data BNPB, wilayah yang harus siaga menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi meliputi:
- Sumatra: Kabupaten Batanghari, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu
- Jawa: Kota Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Kabupaten Bogor, Indramayu, Boyolali, Bojonegoro, Madiun, Sragen, Nganjuk, Kendal, Cilacap, Pasuruan, Semarang, Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati
- Kalimantan & Sulawesi: Hulu Sungai Selatan, Sanggau, Kubu Raya, Samarinda, Tarakan, Gorontalo, Bolaang Mongondow
- Nusa Tenggara: Kabupaten Bima
Tak hanya itu, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi ini bisa diperburuk oleh gelombang tinggi dan banjir rob, terutama di wilayah pesisir utara Jawa dan Kalimantan Barat.
Hal ini menyebabkan genangan air lebih luas dan memperlambat proses surutnya banjir.BNPB mengingatkan pemerintah daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga wali kota, untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna meminimalisir dampak bencana.
Masyarakat juga diminta segera mengungsi jika hujan deras berlangsung lebih dari dua jam dengan jarak pandang kurang dari 100 meter.
Selain itu, tim petugas tanggap darurat, seperti yang tengah bertugas di Kabupaten Bima dalam pencarian lima korban hilang akibat banjir bandang, diminta tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Editor : Rahmat
