Neraca Perdagangan Sumbar Meningkat Pada Tahun 2024

×

Neraca Perdagangan Sumbar Meningkat Pada Tahun 2024

Bagikan berita
Kepala BPS Provinsi Sumbar Sugeng Arianto. (foto: antara)
Kepala BPS Provinsi Sumbar Sugeng Arianto. (foto: antara)

PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat neraca perdagangan di provinsi setempat surplus dan mengalami peningkatan sepanjang 2024.

"Pada 2024 surplus neraca perdagangan ini selalu terjadi meskipun sedikit melambat jika dibandingkan 2023," kata Kepala BPS Provinsi Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Jumat (7/2).

Pada periode 2024, BPS Provinsi Sumbar mencatat tiga komoditas unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap neraca perdagangan. Ketiganya ialah minyak kelapa sawit, karet dan gambir.

"Jadi, pada 2024 itu BPS mencatat neraca perdagangan Sumbar surplus 1,71 miliar dolar AS, atau melambat 13,76 persen dari tahun 2023," sebut Sugeng.

Di tahun yang sama, BPS juga mencatat daya beli masyarakat tetap terjaga dengan baik sehingga berdampak pada aktivitas ekonomi yang tumbuh positif. Di sektor pertanian, komoditas hortikultura khususnya pada Triwulan IV 2024 meningkat dibandingkan Triwulan III tahun 2023.

Hal yang sama juga terjadi pada subsektor kehutanan dimana produksi akasia di atas 10 persen pada Triwulan IV tahun 2024. Berikutnya peningkatan produksi industri karet dan plastik juga tumbuh positif yakni di atas 10 persen.

Selain itu, mobilitas dan pariwisata juga semakin membaik yang ditandai dengan peningkatan volume penumpang yang diangkut melalui jalur darat. Termasuk pula penumpang dan barang menggunakan pesawat terbang yang meningkat 0,52 persen secara year on year.

"BPS mencatat aktivitas kunjungan pariwisata dan objek wisata berbayar di Ranah Minang meningkat jika dibandingkan Triwulan IV tahun 2023," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram memperkirakan ekonomi di Ranah Minang tumbuh antara 4,4 hingga 5,2 persen pada 2025 atau naik dari 2024 sebesar 4 hingga 4,8 persen.

Majid optimistis target pertumbuhan 5,2 persen tersebut dapat terealisasi yang didorong oleh beberapa faktor di antaranya kebijakan penurunan suku bunga beberapa waktu lalu.(rn/ant)

Editor : MELDA RIANI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini
pekanbaru