Sebagai contoh dalam bisnis penjualan barang elektronik seperti handphone. Keuntungan yang diperoleh per unit itu sangat tipis.
Jika seseorang pedagang membeli stok handphone seharga Rp2 juta dirinya mungkin hanya bisa menjualnya dengan harga Rp2.100.000.
Sehingga keuntungannya hanya sekitar 5% saja. Akhirnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp100.000 dirinya harus memiliki modal setidaknya Rp2 juta.
Jika ingin meraup profit Rp500.000 maka modal yang dibutuhkan bisa mencapai Rp10 juta dan ini buka profit bersih masih dipotong biaya sewa masih dipotong operasional, dipotong karyawan dan lain-lain. Jadi yang margin bersih makin tipis.
Selain itu persaingan dalam industri ini juga sangat ketat terutama di platform e-commerce itu yang kerap menghadirkan perang harga.
Oleh karena itu, dalam berbisnis tidak hanya modal yang perlu diperhitungkan tetapi juga strategi pengelolaan keuangan dan juga persaingan pasar.Sebaliknya ada juga jenis usaha yang tidak memerlukan modal yang besar tetapi tetap menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan.
Contohnya adalah bisnis kuliner sederhana seperti jualan nasi bungkus di pinggir jalan.
Dengan biaya produksi sekitar Rp6.000 per bungkus dan harga jual Rp9.000 margin keuntungan bisa mencapai 50% atau sekitar Rp3.000 per bungkusnya
Jika mampu menjual 50 bungkus dalam sehari model yang diperlukan hanya sekitar Rp300.000.
Editor : RC 014Sumber : YouTube Inspirasi Pagi