Sawahlunto -Pengurus Daerah Muhammadiyah Sawahlunto bahas keterlibatan keagamaan dan lintas agama mengelola risiko lingkungan ke dalam Forum Grup Diskusi (FGD).
Forum Grup Diskusi itu digelar Pengurus Daerah Muhammadiyah di KHAS Ombilin Hotel, Sawahlunto, Minggu (23/2).
Hadir sebagai narasumber Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sawahlunto Adi Muaris Khatik Kayo, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sawahlunto Dahler Datuak Panghulu Sati dan Kepala Bidang Lingkungan di Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Sawahlunto, Heantomas.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Sawahlunto Asrul mengatakan, dari FGD ini akan melahirkan program-program menjaga lingkungan dan pelestariannya. "Muhammadiyah punya peran dalam menjaga lingkungan dan pelestariannya karena secara khusus di lembaga ini ada majelis lingkungan," ujar Asrul.Anggota Majelis Lingkungan, Pengurus Pusat Muhammadiyah pusat, Hening Parlan mengemukakan, FGD ini bertujuan untuk memperoleh informasi, pendapat-pendapat dan informasi dari lintas agama serta masyarakat adat.
"Soalnya, urusan lingkungan tidak bisa dipisahkan. Justru kita perlu mengajak semua pihak yang stakeholder termasuk kelompok umat beragama," sebut Hening.
Peserta lain yang hadir di FGD itu dari perusahaan pertambangan, PLTU Ombilin Sijantang dan unsur masyarakat lainnya.(cng)
Editor : Eriandi