Kedubes Tiongkok Dukung Pembangunan Asrama Santri PPMTI Batang Kabung

×

Kedubes Tiongkok Dukung Pembangunan Asrama Santri PPMTI Batang Kabung

Bagikan berita
Kedubes Tiongkok Dukung Pembangunan Asrama Santri PPMTI Batang Kabung
Kedubes Tiongkok Dukung Pembangunan Asrama Santri PPMTI Batang Kabung

PADANG – Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok di Jakarta turut berkontribusi dalam pembangunan asrama santri Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PPMTI) Batang Kabung, Padang.

Bantuan ini meliputi empat tambahan kamar santri serta satu gedung MCK dengan sembilan toilet yang akan meningkatkan fasilitas bagi para santri.

Menurut Ramadhan Hakim, staf dan pengajar di PPMTI Batang Kabung, bantuan tersebut disalurkan melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai bagian dari kerja sama antara Kedubes Tiongkok dengan Lembaga Kesehatan NU.

“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi santri, terutama dalam peningkatan upaya kesehatan dan kebersihan lingkungan pesantren,” ujar Ramadhan Hakim.

Peresmian Gedung Asrama dan MCK

Peresmian fasilitas baru ini akan dilaksanakan pada Senin (24/2) di PPMTI Batang Kabung. Acara ini akan dihadiri oleh Ketua PWNU Sumatera Barat, Prof. Ganefri, serta sejumlah pengurus NU dan perwakilan dari Kedutaan Besar Tiongkok.

PPMTI Batang Kabung merupakan salah satu pesantren bersejarah di Sumatera Barat. Didirikan pada tahun 1955 oleh dua ulama Syattariyah, Syekh Salif Tuanku Sutan dan Syekh Imam Maulana, pesantren ini awalnya berbentuk halaqah (pengajian diskusi) sebelum bertransformasi menjadi sistem pendidikan klasikal.

Sejarah dan Kiprah PPMTI Batang Kabung

Sejak didirikan, pesantren ini telah menjadi pusat pendidikan Islam yang menghasilkan banyak alumni berpengaruh, termasuk Prof. Duski Samad, guru besar UIN Imam Bonjol dan mantan Ketua Dewan Masjid Indonesia Sumatera Barat.

Setelah wafatnya Syekh Salif pada 9 Mei 1998, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh tiga tokoh utama, yakni Buya H. Jamaris Tk. Mudo, Buya H. Idris Tk. Mudo, dan Buya H. Mahyuddin Salif Tk. Sutan. Sejak 2022, kepemimpinan tunggal pesantren dipegang oleh Buya Mahyuddin setelah wafatnya Buya Jamaris dan Buya Idris.

Editor : Bambang Sulistyo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini
pekanbaru