SINGGALANG - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menemukan adanya pelanggaran dalam distribusi minyakita inspeksi mendadak di Pasar Jaya Lenteng Agung Jakarta Selatan pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Ia mengungkapkan adanya ketidaksesuaian takaran dalam kemasan minyak goreng bersubsidi dalam kemasan 1 liter yang ternyata hanya berisi 750 hingga 800 ML.
Tak hanya itu, minyak goreng ini juga dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) meskipun pada kemasan tertulis Rp15.700 per liter di pasaran. Namun harga jualnya mencapai Rp18.000.
Amran mengungkapkan, ada tiga produsen yang diduga melakukan kecurangan ini yakni PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari.
"Tidak melihat operasi pasar juga melihat langsung pasar di lapangan kami temukan ini minyakita minyak kita dijual di atas HET Rp15.700 tapi dijual Rp18.000. Kemudian isinya tidak cukup 1 liter hanya 750 sampai 800 ML," katanya dilansir dari YouTube Kompascom Reporter on Location, Senin, 10 Maret 2025.
"Jadi kami minta ada PT tersebut diproses. Kalau terbukti ditutup, ini merugikan rakyat Indonesia, merugikan masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa," katanya.Amran menegaskan, bahwa praktik seperti ini sangat merugikan masyarakat dan tidak bisa ditoleransi.
Ia pun meminta perusahaan yang terbukti melanggar harus segera diproses secara hukum dan dihentikan operasionalnya. (*)
Editor : RC 014Sumber : YouTube Kompascom Reporter on Location
