“Pemanfaatan teknologi terbaru juga bisa menjadi solusi dalam membentuk ekosistem usaha baru, seperti berjualan online dari rumah, membangun branding, menjual produk digital, dan sebagainya,” terangnya.
Terkait tagar ‘Kabur Dulu Aja’, Bayu menyebutkan bahwa hal ini merupakan bentuk kekecewaan generasi muda akibat sulitnya mendapatkan penghidupan yang layak di Indonesia, sehingga mereka mulai mencari peluang kerja di luar negeri.
Namun, ia berpesan agar warga negara Indonesia tetap menjaga jati diri mereka. Ia berharap masyarakat yang belajar atau bekerja di luar negeri tetap siap jika diminta kembali untuk mengabdi kepada bangsa.
“Bagi saya, itu adalah hak masing-masing individu. Namun, jangan lupa bahwa kita tetap bangsa Indonesia. Berupaya memberikan manfaat bagi negara, meskipun berada di luar negeri,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW LDII Sumbar, H. M. Abdillah, menyoroti peran penting kepala daerah yang baru memenangkan Pilkada dan dilantik oleh Presiden. Ia berharap setiap kepala daerah di 19 kabupaten/kota di Sumbar menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak membuat gaduh masyarakat, terutama saat mengeluarkan pernyataan publik.“Pemimpin kita harus mawas diri dan sadar bahwa mereka dipilih oleh rakyat untuk melayani serta mengayomi masyarakat. Harapan kami, kepala daerah yang baru dilantik, termasuk Presiden dan kabinetnya, memiliki niat sungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisi bangsa ini,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara LDII dan media, sekaligus memperkuat sinergi antara ormas Islam dan media dalam menyampaikan masukan serta kritik terhadap kebijakan yang dijalankan. Dengan sinergi yang kuat, Sumatera Barat dapat terus bergerak maju menuju masyarakat madani dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. (*)
Editor : Bambang Sulistyo