"Persoalannya bukan dari benar atau tidaknya pilihan yang diambil masing-masing para pembantu presiden itu," tegas Alex.
"Akan tetapi, tentang bagaimana masyarakat memotret para pembantu presiden dalam menjalankan roda pemerintahan," tambah ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat itu.
Tak adanya satu kebijakan dalam menangani sebuah persoalan, nilai Alex, menandakan kentalnya ego sektoral masing-masing kementrian.
Jika tak bisa menyelesaikan masalah dalam satu suara, urai Alex, bagaimana akan berbicara tentang menyukseskan program kerja swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo.
"Mungkin saja nanti, jika program swasembada pangan ini sukses, yang akan terjadi itu saling klaim jadi pihak yang paling berjasa," kata Alex berandai-andai."Jika gagal, tentunya masing-masing akan cari jalan selamat sendiri-sendiri sebagaimana temuan beras berkutu ini," tutupnya. (*)
Editor : Bambang Sulistyo