Padang -Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, menyampaikan kekhawatirannya terkait kinerja dan efektivitas lembaga dubalang yang baru saja dikukuhkan oleh Walikota Padang, Fadly Amran, beberapa waktu lalu. Dubalang Kota Padang tersebut diresmikan dalam acara Grand Launching yang berlangsung di Palanta Rumah Dinas Walikota pada Rabu (12/3) lalu.
Mastilizal Aye, Senin (17/3) mengungkapkan, meskipun berbagai organisasi masyarakat telah dibentuk, banyak yang tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pemerintah. Ia mengkritik euforia pembentukan organisasi yang tampak megah namun tidak memiliki hasil konkrit dalam pelaksanaannya.
Menurut Mastilizal, meskipun para pengurus berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi, pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh mereka tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Saat ingin menjadi pengurus, semuanya berebut. Tapi, ketika ditanya apa saja yang telah dikerjakan, mereka tidak bisa menjawab. Saya khawatir dubalang akan berakhir seperti itu, menjadi macan ompong,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mastilizal Aye mempertanyakan sumber dana operasional dan fungsi dari dubalang dalam menjaga ketertiban di Kota Padang.
"Harus jelas pekerjaan dubalang ini apa. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi, jangan sampai ada tumpang tindih dengan tugas Satpol PP, Babinkamtibmas, dan Babinsa," tegasnya.Dia juga mengingatkan pemerintah kota bahwa fungsi niniak mamak yang diaktifkan beberapa waktu lalu juga mengalami masalah serupa, yaitu kekurangan anggaran.
“Pemko Padang ingin mengaktifkan niniak mamak, tetapi anggarannya tidak ada. Mereka saat ini juga menghadapi kesulitan ekonomi,” ungkapnya.
Mastilizal Aye mengingatkan meskipun dubalang telah dikukuhkan, sejumlah kejadian yang tidak terduga tetap terjadi. Salah satunya adalah insiden keributan yang melibatkan sejumlah pemuda di kawasan Cengkeh menjelang sahur.
Kejadian ini menuai banyak komentar negatif dari warganet yang memviralkan peristiwa tersebut, dengan menyebut dubalang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. "Dubalang takalok" tulis salah seorang netizen di akun InfoPadang, mencerminkan kekecewaan masyarakat.
Editor : Eriandi