Lapas Padang Aktifkan Kembali Satgas Bersinar untuk Tingkatkan Pengawasan Peredaran Narkotika

×

Lapas Padang Aktifkan Kembali Satgas Bersinar untuk Tingkatkan Pengawasan Peredaran Narkotika

Bagikan berita
Lapas Padang Aktifkan Kembali Satgas Bersinar untuk Tingkatkan Pengawasan Peredaran Narkotika
Lapas Padang Aktifkan Kembali Satgas Bersinar untuk Tingkatkan Pengawasan Peredaran Narkotika

Junaidi mengakui bahwa pihak Lapas menghadapi sejumlah tantangan dalam upaya memberantas peredaran narkoba. "Ada kabel-kabel liar di dalam Lapas, dimana banyak orang dan susah diatur. Sedangkan itu tanggung jawab kami," ungkapnya.

Salah satu langkah penting dalam memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas adalah dengan memberantas penggunaan ponsel oleh narapidana.

Sebagai solusi untuk memfasilitasi komunikasi antara narapidana dengan keluarga, Lapas Kelas IIA Padang telah membangun wartel khusus (wartelsus) di dalam Lapas. "Kami sudah membangun wartelsus di dalam Lapas. Warga binaan bisa melakukan video call dengan keluarga dan menggunakan telepon biasa," papar Junaidi.

Telepon di wartelsus ini dilengkapi dengan sistem penyadap atau perekam, sehingga petugas dapat memantau percakapan yang terjadi. "Telepon itu ada penyadap atau perekamnya, sehingga kami bisa mengetahui apa yang disampaikan," terangnya.

Namun, pengoperasian wartelsus masih terkendala karena unitnya didatangkan dari Jakarta dan Pekanbaru, sementara teknisinya berada di Pekanbaru. "Alatnya sudah terpasang dua bulan lalu, tetapi belum dioperasikan," tambah Junaidi.

Junaidi menjelaskan bahwa modus operandi penyelundupan barang terlarang ke dalam Lapas terus berkembang. "Modus ini selalu berkembang, misalnya cara orang memasukkan barang ke dalam Lapas juga berkembang," ungkapnya.

Kendala infrastruktur

"Sekitar bangunan Lapas kita sudah ada pemukiman masyarakat, bahkan atapnya sudah ada yang menempel di dinding pembatas Lapas," katanya.

Kendala lain adalah terkait penggunaan alat pengacau sinyal. "Ada alat pengacau sinyal, tetapi jangkauannya atau radiusnya saat digunakan akan juga mengganggu sinyal masyarakat yang ada di sekitar dan akan memunculkan komplain," jelas Junaidi.

Selain itu, alat pemindai X-Ray yang dimiliki Lapas sudah rusak dan tidak terpakai lagi. "X-Ray sudah rusak dan tidak terpakai lagi, teknisinya hanya ada di pusat," keluhnya.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini