“Kepsek juga ikut lomba,” kata Budi. Bahkan acap juara. Budi, tampil berbagi ilmu di hadapan 238 kepsek se Sumbar.
“Alhamdulillah kami dapat dua penghargaan dari Pak Gubernur dalam acara guru GTK 2024,” kata dia. Penghargaan itu, Jambore GTK hebat tingkat nasional dan kedua Kepala Sekolah Inovatif, kreatif dan kolaboratif tingkat provinsi. Berbakti pada bidangnya secara fokus, itulah yang diterapkan oleh kepsek satu ini.
Waktu dan suasana serta keadaan lingkungan sekolah yang bagus memungkinkan peserta didik di sini untuk belajar dengan serius. Apalagi Padang Panjang nan dingin. Banyak yang berpendapat, sebaiknya sekolah berdiri di lokasi yang dingin, sehingga anak-anak bisa lebih kosentrasi belajar. Entahlah.
Di Padang Panjang banyak sekolah, bahkan di zaman lampau jadi koentji bergolakan intelektual Minangkabau. Sekolah-sekolah seperti di Jembatan Besi, Diniyyah Puteri dan Thawalib, nyaris tak tertandingi. Dalam diam, Normal School menghasilkan guru-guru yang kemudian lulusannya tersebar di banyak kota di Sumatera. Kemudian Normal School selesai tugasnya, hadirlah Sekolah Pendidikan Guru (SPG) yang meneruskan tradisi kependidikan. Lantas SPG pamit, di sana ditempatkan SMEA, tak lama bertukar lagi, SMEA pindah, masuk SMA 1 Padang Panjang sampai sekarang.
Tak jauh dari sana ada Kauman, komplek pendidikan Muhammadiyah. Tradisi dan suasana kota pelajar tanpa bus sekolah itu, sudah melekat di kota hujan tersebut. Karena kota yang kecil, maka siswa dari sekolah yang satu dan lainnya, di luar sekolah, banyak yang berkawan. Ini, memungkinkan pertukaran ilmu di kalangan mereka. Namun, memang Padang Panjang, belum sehebat hebat dulu lagi.

Murid pitar
-----------------Murid yang juara umum di sekolah ini, Thirafi Ray Ramadhan kepada Singgalang menyebutkan, ia memang meraih medali perak dalam OSN, sebuah prestasi yang membanggakan bagi sekolah dan bagi dirinya. Rai demikian anak bujang ini disapa, duduk di kelas XII dan sedang mempersiapkan diri untuk masuk PTN. Ayahnya seorang wiraswasta dan ibunya guru SMP, dia tekun belajar dan kemudian meraih juara umum.
“Alhamdulillah Pak, saya juara umum paralel sejak masuk SMA dari smester I dan smester IV,” kata dia. Pria asli Padang Panjang ini, suka bidang studi yang berkaitan dengan Science Teknologi Engginering and Matematics (STEM). “Terutama biologi dan matematika. Alasannya, dari kecil saya mimpi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di masa datang,” kata dia mantap pada Singgalang, Minggu (23/5/2025). Selain itu, lanjutnya, mata pelajaran (mapel) tersebut bagi dia menununt untuk critical thinking dalam memecahkan satu masalah.
Lalu bagaimana pandangannya tentang lahirnya tokoh hebat Minangkabau di masa depan?
Editor : Bambang Sulistyo