Ini: “Menurut saya pribadi, sangat memungkinkan lahirnya kembali tokoh-tokoh hebat dari Minangkabau dimasa depan. Akan tetapi, untuk menjadi tokoh tersebut generasi penerus Minangkabau terutama pelajar harus mampu melewati berbagai tantangan yang berbeda dengan tokoh-tokoh hebat dahulu. Oleh karena itulah, peran dari sistem pendidikan dan lingkungan sangat penting untuk melahirkan tokoh-tokoh hebat Minangkabau di masa yang akan mendatang.”
Saya setuju dengan apa yang ia sampaikan. Terlalu enteng kita menganggap anak muda sekarang tak tahu apa-apa, walau memang ada sedikit yang demikian. Anak muda yang mau sekolah, sudah membuat peta masa depannya.
Dan jika Anda lewat di Guguak Malintang, Padang Panjang arah ke Singkarak, maka sebelah kiri tampaklah bangunan sekolah tua dan bangunan baru yang terjadi dengan gerbang bersatpam. Halaman depan yang luas, itulah SMA 1.
Sekolah tua itu, adalah sejarah, diharapkan bisa menciptakan sejarah. Koran Sumatra Post, terbitan Medan, edisi 30-04-1918, memberitakan:
_NormaalschoolDe voorloopige _plannen tot oprichting van een Normaalschool voor Inlandsche hulponderwijzeressen ter Sumatra's Westkust hebben een vasten vorm aangenomen. De school zal komen te Padang-Pandjang en reeds na de poeasa in dit jaar geopend worden._
Maksudnya, Rencana awal untuk mendirikan Sekolah Normal bagi guru pendamping pribumi di Sumatra’ Westkust telah disetujui. Sekolah tersebut akan berlokasi di Padang-Panjang dan akan dibuka setelah Paskah tahun ini.”vProses belajar mengajar, sepertinya dimulai setahun kemudian.
Dengan demikian, sekolah ini pada 2025 berusia 107 tahun. Sebuah usia yang panjang. (bersambung)
Editor : Bambang Sulistyo
