Sistem Pengelolaan Asrama
Asrama MTI sebagaimana jamaknya asrama anak sekolah, punya peran penting dalam membentuk karakter santri, kedisiplinan, serta pembinaan akhlak dan ibadah. Seorang pengasuh pondok, bertanggungjawab atas kebijakan, pembinaan dan koordinasi dengan madrasah. Keseharian santri diawasi oleh kepala asrama. Keseharian itu, meliputi kesehatan, disiplin dan masalah-masalah yang muncul. Sementara aktivitas ibadah, termasuk kehidupan sehari-hari, diawasi oleh ustad dan ustazah asrama. Lalua da ketua kamar dan blok, yaitu santri senior guna membantu pemakaian kamar, kebersihan dan memberikan bimbingan bagi yunior. Termasuk juga soal ibadah sehari-hari.
Tiap santri punya jadwal yang sudah jelas. Mulai dari bangun tidur, shalat tahajud, subuh berjemaah, mengaji, zikir dan hafalan Al Qur’an. Dilanjutkan dengan urusan pribadi dan kemudian ke madrasah untuk belajar. Pada saatnya, menukaikan Salat Zuhur dan Asar berjemaah. Jangan lupa: olahraga. Lalu, shalat wajib berikutnya, juga berjemaah. Mengulang pelajaran dan membaca kitab. Ketika angin Gunung Marapi sudah menyelinap makin dingin pada pukul 10 malam, maka para santri tidur.
Kehidupan di asrama dibingkai dengan aturan dan tata tertib. Yang pertama disiplin dalam beribadah dan baca Al Qur’an. Hafalan Al Qur’an dan untuk itu semua, santri dilarang keluyuran, kecuali ada izin untuk keperluan. Karena ini asrama, maka kamarnya, mereka yang bertanggungjawab atas kebersihan, juga lingkungan. Tidak boleh menganggu harta benda kawan dan setiapnya mesti rapi. Penjagaan diatur lewat piket harian secara bergiliran.
“Santri wajib berbicara dengan santun kepada sesama santri dan guru,” kata Pak Zul pula. Kucikak tentu boleh asal tak berlebihan, namanya juga orang. Pelanggaran diberikan sanksi bertingkat. Lisan dulu, masih saja melanggar, maka diberi sanksi sosial, membersihkan asrama. Kalau sudah pelanggaran keras, orang tuanya disuruh datang ke madrasah. Kalau masih mangarengkang, alias pelanggaran berat, “Anda silahkan keluar dari MTI.”Di asrama disediakan kamar tidur berisi 6 sampai 10 santri per kamar. Disediakan masjid, ruang belajar, dapur dan kantin. Yang disebut terakhir, bisa memutar uang ratusan juta sebulan, melihat jumlah santri. Mereka juga bisa jajan di lapau-lapau sekitar madrasah.
Dan di asrama itu pula diadakan muhadharah, yaitu latihan pidato berbahasa Arab dan Indonesia. Ini penting, guna mengkomunikasikan ilmu yang sudah mereka pelajari. Jika damuik saja bagaimana jadi ulama, bagaimana naik mimbar. Mereka juga berdiskusi tentang Kitab Klasik. Bagi yang mantap, silahkan buat kaligrafi. Bagi yang suka pelajaran adat, bela diri silat, juga ada kesempatan.
Editor : Eriandi