“Dan ini Pak, kunjungan dakwah, yaitu mengirim santri berdakwah ke tengah masyarakat, misalnya dalam Ramadhan ini, kami lakukan,” kata Zul.
Jadi kata dia, sistem pengelolaan asrama di MTI sangat disiplin dan berbasis nilai-nilai Islam. “Santri dilatih untuk mandiri, berakhlak baik, dan berilmu, serta memiliki bekal kuat dalam kehidupan akademik maupun sosial.”
Dengan pola pembinaan yang terstruktur, asrama menjadi tempat pembentukan karakter santri sebagai calon ulama, pendidik, atau pemimpin umat di masa depan.
Pendidikan Lanjutan dan Alumni MTI
Selesai sudah. Diijazahkan. Di kertas berharga itu ada pesan Inyiak Canduang. Mereka bagai camar yang lepas terbang ke udara, atau bagai kapal dari teluk nan tenang, berlayar ke laut lepas nan gelisah nyaris tak bertepi.
“Alumni MTI memiliki berbagai pilihan dalam melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja,” kata Khairul Fahmi. Banyak yang memilih untuk mendalami ilmu agama lebih lanjut, sementara yang lain terjun ke berbagai profesi yang masih berkaitan dengan pendidikan, dakwah, dan ekonomi berbasis syariah. Sosok Fahmi, adalah salah satu contoh, mereka bisa masuk kemana saja, asal mau, kalau tak mau, ya sudah.Biasanya mereka akan Universitas Islam Negeri (UIN), seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Imam Bonjol Padang dan lainnya. Juga ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dengan fokus pada studi keislaman, pendidikan dan syariah.
Juga ke Ma’had Aly (Pesantren Tinggi). Ini melanjutkan kajian kitab kuning secara mendalam untuk menjadi ulama atau cendekiawan Islam.
Dunia luas dan seluas yang kita mau. Sebagian alumni melangkah ke PTN umum seperti, FKIP, bahasa dan sastra Arab, hukum syariah, ekonomi syariah. Tapi, sejumlah lainnya terbang ke luar negeri, seperti ke Al-Azhar University, Mesir, guna mendalami ilmu tafsir, hadis, fiqh dan dakwah. Juga ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, untuk memperdalam aqidah, syariah dan ilmu keislaman. Selain itu ada yang Universitas di Turki, Maroko, dan Sudan, mendalami ilmu keislaman dan peradaban Islam.
Editor : Eriandi