“Sekarang sebenarnya sudah 5 SMA unggul Sumbar ini yang terbaru yang ke-5 baru diresmikan akhir tahun 2024 di Dharmasraya,” kata dia.
Cuma, kata dia, dari diskusi panjang hendaknya ada juga satu dua yang dikonkretkan, dilaksanakan. Sehingga, saat diskusi berikutnya ada evaluasi dan hal baru pula yg mau dibuat. Ini menegaskan, selama ini hanya diskusi, tapi Montosori menyuruh kita menelusurinya sendiri.

Sarjana Sejarah
Sarjana sejarah, Irwan Aswandi dan M. Khudri serta Irwan Setiawan, memberikan pendapatnya soal satu sisi peta pendidikan di Sumbar kepada Singgalang, Rabu (26/3/2025). Irwan Aswandi mengenang, lebih kurang 25 tahun yang lalu di Indonesia termasuk di Sumatera Barat. Ada sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), lalu kemudian senyap.
“RSBI senyap, pendidikan karakter kemudian juga hilang, kantin kejujuran bangkrut,” katanya. Lalu, kata Irwan Aswandi, lahirlah kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Tapi, tak tahu entah apa kompetensinya. Juga ada link and match, macam ragam.
“Kemudian muncul Kurikulum Merdeka, tak jelas pula merdeka apanya.” Mendengung pula ide Kurikulum Nasional dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Pria ini mengenang, dulu sekali, nyaris di setiap sekolah, ditulis besar-besar, visi dan misinya. “Akan tetapi tidak pernah terwujud hahaha,” katanya.
“Ado ciek lai program guru penggerak. Antah apo nan digerakannyo. Inyo surang se Ndak bergerak, takabek dek tugas adminsitrasi dan lainnya.”

Sarjana lain M Khudri menambahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memproyeksikan 316.535 guru pensiun sepanjang 2022 hingga 2026. Jika dilihat trennya, guru yang pensiun diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2022, kata Khudri, diproyeksikan 39.064 orang guru pensiun. Kemudian jumlah guru yang pensiun diproyeksikan meningkat 19,97% menjadi 46.867 orang pada 2023. Data ini diberikan Khudri untuk melihat kondisi guru hari ini, yang pensiun atau yang diangkat. Bukankah, keinginan diangkat jadi PNS luar biasa tingginya, setelah diangkat kalusuak panja minta pindah ke kota terdekat, setelah dapat, minta mengajar dekat rumah.
Menurut Khudri, kepala sekolah mulai SD sampai SMA saat ini berada di bawah bayang- bayang ketakutan karena adanya oknum-oknum yang mengatasnamakan LSM dan media datang ke sekolah mambawa isu keterbukaan publik dan penegak hukum.
Editor : Bambang Sulistyo