Membaca Peta Pendidikan Sumbar (selesai) Minang Nomor Dua dengan Sarjana 18 Persen

×

Membaca Peta Pendidikan Sumbar (selesai) Minang Nomor Dua dengan Sarjana 18 Persen

Bagikan berita
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius menerima Alda Riawan dan Kepsek SMA 1 Padang Sago, Pariaman. Alda diterima di Fakultas Pendidikan Kedokteran, UI. Rabu (26/3)
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius menerima Alda Riawan dan Kepsek SMA 1 Padang Sago, Pariaman. Alda diterima di Fakultas Pendidikan Kedokteran, UI. Rabu (26/3)

Peringkat Tujuh

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius beberapa hari lalu kepada Singgalang menyatakan, “Alhamdulillah, Sumatera Barat peringkat 7 dari 20 provinsi terbanyak siswa diterima Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) jalur masuk PTN 2025,” katanya. Nomor satu Jawa Timur, karena di sana banyak perguruan tinggi.

Namun, katanya, apabila berdasar persentase kelulusan maka, posisi siswa yang lulus PTN, Aceh 43,02% Disusul Jatim 26,35%, Sulsel 25,97, posisi keempat Sumbar 25,34% lulus. Kemudian Sumut 23,99%, Riau 20,55%, Banten 15,88%, Jateng 15,47% dan Jabar 14,67% lulus serta DKI Jakarta 14,38% lulus. Ini merujuk pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Menurut dia, pendidikan semata disandarkan pada dinas pendidikan dan sekolah, jelas tidak akan maksimal. Peran masyarakat sangat penting, itu yang digariskan oleh teori pendidikan klasik. Peran masyarakat itu, bisa tumbuh kalau muncul kesadaran dari tokoh.

“Bagaimana kita bisa memacu pendidikan sejak SD sampai perguruan tinggi, sehingga tidak ada anak yang tidak bisa sekolah,” kata dia. Ia memcatat, banyak anak pintar.

Di laman FB nya, Barlius Chaniago yang sarjana sejarah itu, membubuhkan catatan,

“Pagi ini (26/03/2025) menerima Alda Riawan, salah seorang siswa hebat SMA 1 Padang Sago, Padang Pariaman. Alhamdulillah, Alda diterima di Pendidikan Dokter (S.1) Universitas Indonesia jalur SNBP 2025. Kedatangannya didampingi kepsek hebat Nursyamsi pengawas dan ibunda tercinta,” tulisnya.

Ia melanjutkan, “Saya bangga dengan Alda yang dari keluarga sederhana (kurang mampu) tapi diterima di fakultas dan universitas terkemuka di Indonesia. Tidak ada yang tak bisa. Allah Maha Kuasa. Soal biaya pasti ada solusinya. Untuk bisa belajar di perguruan tinggi bukan ditentukan oleh faktor ekonomi orang tua. Banyak beasiswa sekarang, baik dari pemerintah, swasta, maupun bantuan para dermawan.”

Editor : Bambang Sulistyo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini