Jakarta - Presiden Komisaris XLSmart Arsjad Rasjid memastikan tidak akan ada pegawai yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) usai XL Axiata dan Smartfren merger beberapa waktu lalu.
"Yang utama juga adalah mengenai yang namanya pekerjaan. Kami juga memiliki komitmen terhadap bagaimana bahwa kami memastikan tidak adanya PHK untuk karyawan," kata Arsjad saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, Kamis.
Menanggapi hasil pembicaraan bersama pihak kementerian, Arsjad menyatakan perusahaan menyadari bahwa mencegah para pekerja terkena PHK merupakan hal yang amat penting di saat situasi perekonomian yang sedang sulit.
Perusahaan berkomitmen agar para pekerja tetap mendapatkan haknya serta membangun industri menjadi lebih sehat, terutama dalam melakukan investasi.
Arsjad juga menekankan sejak kemarin baik secara hukum maupun legalitas perusahaan sudah mulai menjalankan aktivitasnya usai melakukan merger.
"Sampai dengan tadi dikatakan juga bahwa akan adanya lebih dari 8.000 BTS yang akan kita bangun, supaya tadi coverage-nya lebih besar lagi. Jadi supaya nanti juga secara teknologi bisa digunakan untuk pendidikan, kesehatan, untuk membantu juga pemerintahan. Jadi hal-hal ini adalah bagaimana kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen," ucapnya.Hal lain yang menjadi prioritas utama yakni berkaitan dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan menjadi terganggu.
"Apakah itu XL, apakah itu Axis, apakah itu Smartfren, semuanya berjalan sesuai. Jadi dengan ini Insyaallah semuanya tidak akan terganggu dan sudah bisa bersatu," ucap Arsjad.
Ia berharap dengan bantuan era digitalisasi yang kuat, perusahaan ke depan dapat memberikan pelayanan terbaiknya pada masyarakat dengan lebih efisien dan produktif.
Adapun nama resmi perusahaan kini disebutnya menjadi PT XL Smart Telekom Sejahtera (XL Smart).
Editor : EriandiSumber : antara