LUBUK BASUNG - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mulai merelokasi 48 kepala keluarga (KK) warga terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi ke zona aman di Lubuk Basung.
Warga yang mulai direlokasi berasal dari Kecamatan Candung dan Ampek Angkek yang menjadi korban bencana pada Mei 2024.
Camat IV Angkek Rahmad Fajri di Lubuk Basung, Kamis (24/5) menyampaikan harapannya agar masyarakat yang berpindah ke pemukiman baru dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
"Penting untuk adaptasi dan kebersamaan dalam membangun komunitas baru yang aman dan nyaman. Diharapkan warga yang direlokasi dapat membaur dengan masyarakat di tempat tinggalnya yang baru, ikuti aturan yang ada di lingkungan yang baru," katanya.
Menurutnya, relokasi ini merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi risiko bencana yang terus mengancam warga yang bermukim di pinggiran aliran sungai Gunung Marapi.
Puluhan warga yang terdampak diberangkatkan dari Lapangan Sepak Bola Batu Taba, lokasi yang dijadikan titik kumpul sebelum menuju tempat tinggal baru.Warga yang direlokasi diberangkatkan menggunakan dua moda transportasi berbeda, yakni bus untuk warga dan truk yang mengangkut barang-barang pribadi.
"Teknisnya, mereka berangkat dengan barang-barangnya. Warga dengan bus dan barang-barang dengan truk ke rumah masing-masing," kata Rahmad Fajri.
Ia mengatakan, seluruh proses relokasi difasilitasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Agam.
Lubuk Basung dipilih sebagai lokasi relokasi, karena dinilai memiliki infrastruktur yang memadai dan jauh dari risiko bencana alam serupa.
Editor : MELDA RIANI