[caption id="attachment_1314" align="alignnone" width="960"] SMA 1 Padang Panjang, doeloe SPG, salah satu sekolah dengan taman yang indah[/caption]TAKENGON- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengajak para Kepala Sekolah untuk menjadikan para siswa punya karakter jujur dan tangguh, selain menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan layaknya taman.
“Tokoh Pendidikan modern Ki Hajar Dewantara menyebut sekolah sebagai taman. Artinya ketika anak datang ke sekolah akan dengan senang hati, dan pulang dengan berat hati. Saya mengajak para guru, kepala sekolah untuk menjadikan sekolah kita sebagai tempat yang menyengkan bagi siswa,” kata Mendikbud Anies Baswedan di hadapan para kepala sekoleh se-Kabupaten Aceh Tengah, jajaran pemerintah daerah di Takengon, Minggu (8/3).Mendikbud Anies Baswedan dalam acara Silaturahmi yang dihadiri lebih dari seratus Kepala Sekolah se-Kabupaten Aceh Tengah, dan jajaran pemerintah daerah, didampingi Sekjen Kementerian Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin, Sekda Provinsi Aceh Dermawan, dan Bupati Aceh Tengah H. Nasaruddin.
Menurut Mendikbud, bila bicara pendidikan kuncinya ada pada guru. Karena guru orang yang paling depan berhadapan dengan para murid sehari-hari. Guru berada di hulu, sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tugasnya di hilir.“Kunci pendidikan ada pada pendidiknya, bukan di kurikulum atau buku. Sebagai guru, bagaimana menjadikan anak-anak, siswa sebagai pembelajar. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan mengispirasi,” kata Anies Baswedan dalam rilis yang diterima Singgalang, Senin (9/3)
Ujian Nasional: JujurDalam kesempatan itu dua orang guru menyampaikan kondisi sekolah dan pertanyaan. Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Takengon, Amiruddin menyampaikan kondisi sekolahnya yang meraih prestasi baik, meski baru meluluskan dua angkatan. Antara lain dengan siswa lulus UN (Ujian Nasional) 100 persen.Sementara itu Kepala Sekolah SD Negeri 7 Takengon, Aceh Tengah, Tajuddin, menanyakan, “Ápakah nanti untuk sertifikasi guru, latar belakang pendidikan guru harus sesuai dengan bidang studi yang diampu?”Mendikbud menjawab tidak akan seperti itu. “Saat ini masih dimatangkan, nanti pada saatnya akan disampaikan ketentuannya.,” kata Mendikbud.
“Untuk yang lulus UN 100 persen, mudah-mudahan jujurnya juga 100 persen,” kata Menteri Anies Baswedan yang disambut tawa para Kepala Sekolah.Menurut Mendikbud, kejujuran itu penting, karena menjadi bagian dari pembangunan karakter. “Nila kita mendidik anak-anak hanya pintar saja tanpa karakter moral: jujur, saya khawatir kita akan menghasilkan para koruptor yang cerdik. Ini berbahaya,”ujar Mendikbud.
Oleh karena ini UN tahun ini (2015) tidak menjadi syarat kelulusan. Agar bukan hanya nilai tinggi yang dicapai tapi juga kejujuran. (*)
Editor : Eriandi