[caption id="attachment_2024" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat relatif stagnan sejak 200,7 atau dalam tujuh tahun terakhir yang berada pada angka enam persen.
"Angka tersebut ditopang oleh produk domestik regional bruto (PDRB) yang berasal dari sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran serta angkutan dan komunikasi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Puji Atmoko, Rabu (25/3).Pada 2007 pertumbuhan ekonomi Sumbar berada pada angka 6,3 persen, 2008 naik menjadi 6,9 persen, 2009 turun pada angka 4,3 persen dan 2010 kembali naik pada angka 5,9 persen.
Selanjutnya, pada 2011 6,3 persen, 2012 naik menjadi 6,4 persen, 2013 turun pada angka 6,2 persen dan terakhir pada 2014 pada angka 5,8 persen.Menurut dia, pada 2009 sempat mengalami penurunan tajam akibat musibah gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter, namun setelah itu kembali naik tetapi tidak melampaui tujuh persen.Sektor pertanian dan industri pengolahan yang merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi relatif lebih lambat perkembangannya. (*/aci)sumber: antara
Editor : Eriandi