[caption id="attachment_2968" align="alignnone" width="650"] Warga membuka salah satu website yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3) (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)[/caption]JAKARTA - Langkah pemerintah memblokir sejumlah situs Islam yang dikategorikan menyebarkan ajaran radikal, karena tidak ingin kecolongan dengan perkembangan ISIS di Tanah Air.
Inilah alasan yang dikemukakan Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjiatno usai bertemu Pimpinan DPR RI di Gedung DPR, Rabu (1/4) menanggapi maraknya protes terkait kebijakan pemblokiran tersebut.Tedjo membantah pemblokiran situs-situs Islam yang dikategorikan menyebarkan ajaran radikal, dilakukan secara terburu-buru. "Tidak, kita tidak ingin kecolongan," kilahnya.
Dia mengatakan pemblokiran situs oleh Kementerian Kominfo atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), setelah mendapatkan laporan dari masyarakat."Kalau situs porno itu langsung di-block (tidak perlu laporan). Kalau radikal harus laporan masyarakat," jelas menteri dari Partai NesDem ini lagi.Lebih jauh Tedjo mengatakan bahwa BNPT menilai konten situs-situs tersebut bermuatan provokasi, sehingga diputuskan untuk ditindak. (eri satria)
Editor : Eriandi