Menko PMK Gencar Promosikan  Jamu Tradisional

×

Menko PMK Gencar Promosikan  Jamu Tradisional

Bagikan berita
Menko PMK Gencar Promosikan  Jamu Tradisional
Menko PMK Gencar Promosikan  Jamu Tradisional

JAKARTA  - Belakangan ini Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani semakin gencar mempromosikan jamu. Setelah mengajak sejumlah pejabat pemerintahan untuk menyosialisasikan minum jamu. Belum lama ini, Puan mengajak puluhan ribu anak sekolah untuk minum jamu di alun-alun Sukoharjo, Jawa Tengah."Jamu adalah warisan bangsa yang perlahan mulai tergusur dengan obat-obatan herbal dari negara lain. Kebiasaan minum jamu sudah ada sejak dulu kala, sejak Majapahit, bahkan sampai dalam relief Borobudur juga ada," kata Puan Maharani saat bincang-bincang dengan wartawan termasuk Singgalang, baru-baru ini di Jakarta.

Buat puteri Presiden RI ke lima, Megawati Soekarnoputri ini, jamu bukan barang baru. Sejak kecil ibunya sudah menanamkan kebiasaan minum jamu.Setelah menjadi menteri seperti sekarang, dirinya pun mengajak menteri lainnya untuk minum jamu. Tujuannya adalah agar kebiasaan minum jamu bisa meluas di seluruh kalangan, menjadi warisan budaya yang tidak hilang.

Hal tersebut menurut bekas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini, penting di tengah serangan herbal impor dan obat-obatan asing. Jamu bisa menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia. Selain biayanya murah, juga sudah mengakar kuat di seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, dengan menjadikan meminum jamu sebagai kebiasaan, maka akan membantu usaha kecil menegah dan home industri."Jadi, jamu ternyata memiliki efek domino yang sangat banyak. Baik dari sisi kebudayaan, kesehatan, peningkatan peekonomian, dan sebagainya. Tapi secara keseluruhan, jamu bisa menjadi kebangkitan bangsa ini untuk mengubah nasibnya. Jamu ternyata bisa menjadi cikal bakal untuk melakukan revolusi mental seperti yang didengungkan Presiden Jokowi," tambahnya.

Puan tidak menolak jika kebiasaan minum jamu dikatakan belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat.Untuk diketahui bahwa berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, sebanyak 59,84 persen penduduk di Indonesia minum jamu. Hal ini membuktikan tanaman obat dan jamu memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Puan akan meminta universitas, kementerian kesehatan, kementerian pertanian, LIPI, dan lain-lain untuk melakukan penelitian. Tak tanggung-tanggung, dia ingin penelitian dilakukan dengan fokus, seperti ada yang meneliti bahan, ada juga yang meneliti pemasarannya.Dia sepertinya tidak mau setengah-setengah untuk urusan pengembangan jamu dan tanaman obat ini. Setelah mengunjungi B2P2TOOT sebagai bagian hulu, dia mengunjungi Kabupaten Sukoharjo yang terkenal memiliki ikon jamu. Di sana dia mengajak 10.000 siswa untuk minum jamu besama-sama. Tak hanya itu, dia juga mengundang menteri terkait untuk mengembangkan produk jamu di pasaran. (603)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini