[caption id="attachment_3618" align="alignnone" width="300"] Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - Para wanita diingatkan waspada terhadap serangan jantung, khususnya kardiovaskular karena kelompok wanita merupakan kelompok yang rawan dalam bidang kesehatan dan lebih rentan.
"Perempuan kalau kena jantung lebih banyak yang meninggal. Pembuluh koronernya juga kecil sehingga sering tidak bisa didiagnosis seperti lelaki," kata Dokter Spesialis Kardiovaskular, Anna Ulfah Rahajoe.Kardiovaskular adalah penyakit yang sangat mematikan, tetapi menurut dia selama ini wanita lebih banyak mengabaikan atau tidak mengetahui gejalanya sehingga tidak melakukan tindakan yang tepat.
"Laki-laki gejalanya nyeri dada, kalau perempuan mual capek lalu dikira masuk angin jadi cuma kerokan. Perempuan juga sifatnya mengayomi keluarga jadi ditahan-tahan hingga akhirnya terlambat," ujar dia.Untuk itu, ia berharap para wanita mau mencari tahu gejala-gejala serangan jantung agar saat terjadi gejala dapat mengambil tindakan yang tepat.
Ia mengimbau para wanita lebih banyak berolah raga, dan menerapkan diet yang benar untuk mencegah serangan jantung terjadi.Anna juga meminta pemerintah daerah menyediakan tempat olah raga dan menyosialisasikan upaya pencegahan pada masyarakat."Menurunnya penyakit kardiovaskular bukan pengobatan tapi 60 persen karena promosi prevensi pada masyarakat," lanjutnya.Pencegahan dan penanganan serangan jantung, memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, yakni masyarakat, pemda serta tenaga kesehatan.
Penyakit jantung menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendorong seluruh ngara untuk serius melakukan upaya pencegahan atau penanganan penyakit itu. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi