JAKARTA - Direktur Riset dari Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro menilai konflik internal dalam tubuh partai politik, akan menguntungkan pihak pesaing lainnya dalam elektabilitas dan persaingan di Pilkada serentak yang akan dilaksanakan akhir tahun ini."Dengan ada konflik ini di dua partai politik besar tersebut, tentu akan menguntungkan dalam persaingan dalam pilkada serentak pada tahun ini," kata Bambang dalam acara diskusi yang bertajuk 'Dibalik Politik Pecah Belah Partai' di Deresto Cafe, Plaza Festival, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta, Minggu (12/4).
Melihat kenyataan Pilkada yang tinggal menghitung bulan, partai politik yang tidak berkonflik internal setidaknya akan mengurangi pesaing dalam ajang pemilihan kepala daerah itu bahkan pemilu.Pengambilan untung oleh partai yang tidak berkonflik itu, terlihat dari indikasi ke arah pembiaran. "Ya ini sudah jelas ambil untung dengan indikasi yang terlihat untuk melakukan pembiaran khususnya oleh dua partai penguasa," ujarnya.
Selain menguntungkan partai-partai penguasa, kisruh di tubuh parpol juga bisa menyebabkan pembahasan Undang-Undang di DPR bukan ditekankan pada kepentingan substansial efek bagi masyarakat, namun lebih pada kepentingan golongan."Kalau UU dibahas dengan situasi yang tidak kondusif akan menyebabkan pembahasan itu ditekankan bukan pada subtansi, namun lebih kepada golongan 'kamu kubu siapa kami kubu siapa'," tukasnya (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi