Menag: Haji Backpacker Berisiko dan Merepotkan

×

Menag: Haji Backpacker Berisiko dan Merepotkan

Bagikan berita
Menag: Haji Backpacker Berisiko dan Merepotkan
Menag: Haji Backpacker Berisiko dan Merepotkan

[caption id="attachment_4521" align="alignnone" width="650"]Pemberangkatan haji  (net) Pemberangkatan haji (net)[/caption]JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan, berhaji dengan jalur nonkuota bukan undangan Arab Saudi, seperti dengan backpacker, berisiko karena statusnya tidak diketahui oleh negara asal dan tujuan.

"Berhaji nonkuota berangkat sendiri dan 'backpacker' itu tidak diketahui oleh negara yang bersangkutan. Apabila terjadi apa-apa, tidak hanya merepotkan dia tapi juga banyak pihak," kata Lukman.Dia meminta agar metode berhaji di luar kuota resmi untuk dihindari.

"Kita tekankan itu seharusnya dihindari karena selain menyulitkan pemerintah, juga Arab Saudi. Apalagi jika di sana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.Lukman mengimbau agar Muslim Indonesia tidak berhaji dengan cara-cara tidak resmi.

Pihaknya terus mengupayakan agar pelaksanaan haji nonkuota tidak banyak terjadi. Salah satu caranya dengan penguatan kerja sama Arab dengan Indonesia terutama untuk pemberian visa."Tentu kita minta orang keluar negeri itu mengunakan visa. Dan negara pemberi visa adalah negara ujuan. Kami minta Arab Saudi perketat ini agar tidak serta merta mengeluarkan visa. Jadi mereka yang berhaji di luar kuota itu benar-benar undangan pemerintah Saudi, bukan semacam backpacker," lanjutnya (*/aci)

sumber:antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini