[caption id="attachment_4637" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi (intisari-online.com)[/caption]YOGYAKARTA - Pakar neonatologi Universitas Indonesia, Rinawati Rohsiswatmo mengatakan, kualitas hidup bayi yang lahir secara prematur untuk berkembang seperti bayi normal bergantung pada asupan nutrisi yang diberikan oleh orangtua.
"Tanpa nutrisi yang baik, tumbuh kembang bayi yang lahir secara prematur tidak akan seperti bayi normal," katanya dalam diskusi dengan tema "Pentingnya Memberikan Nutrisi Bagi Bayi Prematur Menghindari Gagal Tumbuh" di Yogyakarta, Sabtu (25/4).Bayi prematur atau bayi yang lahir kurang dari 37 minggu masa kandungan memiliki risiko jauh lebih besar dibanding bayi normal.
Selain risiko terbesar yakni kematian, risiko yang akan ditanggung oleh bayi prematur antara lain seperti kelainan otak besar, gangguan belajar, IQ rendah, gangguan pendengaran, serta keterlambatan bahasa.Untuk meminimalkan risiko tersebut, bayi prematur memiliki banyak kebutuhan khusus seperti kecukupan nutrisi, serta perawatan ekstra dibandingkan bayi yang lahir normal.
Upaya memperbaiki kualitas hidup bayi prematur dengan pencukupan nutrisi juga harus dilakukan oleh orang tua secara intensif, sebelum usia bayi menginjak dua tahun.Sebab proses pembentukan atau kelengkapan sel otak sebesar 90 persen terjadi pada dua tahun pertama usia bayi baik yang prematur maupun lahir normal."Kalau sudah lewat dua tahun nutrisi baru diperbaiki, maka harapannya (perbaikan kualitas hidup bayi) sudah sulit. Untuk itu perlu diperhatikan semua orang tua," kata staf divisi neonatologi Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) itu.Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik karena mengandung protein yang mampu melawan infeksi dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kendati demikian, kebanyakan bayi prematur diberi makan melalui intravena (infus). Setelah sistem pernapasan bayi stabil, menyusui baru dapat dilakukan.Menurut dia, para orang tua perlu memiliki kesadaran pencukupan nutrisi tersebut, apabila menginginkan bayi yang lahir secara prematur dapat tumbuh menjadi sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dalam kehidupannya.
"Mereka (bayi prematur) punya hak hidup yang sejajar dengan bayi yang lahir normal asalkan diberi nutrisi yang baik serta kasih sayang oleh orang tua," kata dia.(*/aci)
Editor : Eriandi